Suara.com - Seorang bocah berinisial FH (13) diserang Rifki Ardiansyah (19) menggunakan celurit lantaran dituduh melakukan aksi pengeroyokan. FH dikeroyok saat sedang berkumpul bersama rekannya di Perumahan Palem Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Tersangka bersama temannya tiba-tiba menuduh korban telah memukul temannya. Kemudian tersangka langsung memukuli korban dan saksi dengan menggunakan celurit," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangsel Ajun Komisaris Alexander Yurikho kepada Suara.com, Rabu (21/2/2018).
Saat pengeroyokan itu terjadi, Rifki langsung menyabet celurit itu ke arah kepala FH. Namun, serangan senjata tajam itu kemudian ditangkis korban menggunakan tangan kosong. Akibat sabetan celurit itu, telapak tangan kiri FH robek dan jari manis putus.
"Celurit tersebut mengenai telapak tangan kiri korban hingga sobek sampai jari manis. Korban harus diamputasi sehingga menyebabkan cacat permanen," kata dia.
Kasus pengeroyokan ini baru terungkap setelah keluarga korban melapor ke polisi. Setelah dilakukan penyelidikan terhadap laporan itu, polisi kemudian meringkus Rifki dan rekannya bernama Rafli (21) pada Senin (19/2/2018). Tak lama, seorang bocah berinisial AB (12) turut ditangkap dari hasil pengembangan.
Alexander menyampaikan dua rekan Rifki ditangkap karena turut terlibat dalam pengeroyokan terhadap FH.
"Kedua rekannya ikut memukuli dengan tangan kosong dan tersangka RA yang membacok korban," tuturnya.
Dalam kasus ini, polisi hanya menahan Rifki dan Rafli. Sementara proses hukum terhadap AB, pelaku di bawah umur disesuaikan dengan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Yang di bawah 14 tahun, kita lakukan Diversi sebagai bentuk pengalihan jenis hukuman dengan dikembalikan kepada orang tua," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah