Suara.com - Asosiasi Tahanan Palestina mengumumkan, seorang warga Palestina di Tepi Barat terbunuh setelah beberapa jam ditahan oleh pasukan Israel, Kamis (22/2/2018).
"Seorang warga Palestina bernama Yasin al-Saradih (33) meninggal beberapa jam setelah ditangkap di rumahnya di kota Jericho, sebelah timur Tepi Barat," demikian pernyataan resmi asosiasi itu yang dikutip Anadolu Agency.
Dalam pernyataan itu disebutkan, petugas dari pihak Israel mengabarkan kepada keluarganya bahwa Saradih tewas beberapa jam setelah penangkapan.
Lewat pernyataan itu, Asosiasi Tahanan Palestina mengungkapkan, keluarga Yasin menyampaikan Saradih tak memiliki keluhan atau penyakit apa pun.
Keluarga Saradih menyebut bahwa Saradih dipukuli oleh militer Israel dalam tahanan.
Sementara pemerintah Israel tak memberikan penjelasan apa pun mengenai masalah ini.
Sudah Biasa
Penyiksaan militer Israel terhadap warga Palestina yang ditahan, merupakan fenomena umum. Bahkan, mereka tak segan-segan menyiksa tahanan yang masih berusia anak-anak.
Sedikitnya 60 persen anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel mengalami penyiksaan fisik dan psikologis.
Baca Juga: Polisi Segera Panggil Elvy Sukaesih Terkait Narkoba Dhawiya
Hal tersebut diungkapkan organisasi nonpemerintah Kelompok Tahanan Masyarakat Palestina, yang dikutip Anadolu Agency, Senin (12/2/2018).
Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengatakan bahwa anak-anak di bawah umur terkena "Penyiksaan fisik dan psikologis melalui beberapa cara, termasuk penahanan pada jam-jam malam dan pemukulan".
"Anak di bawah umur juga dikenai ancaman dan pengakuan yang diambil dari mereka di bawah tekanan; Mereka dijaga berjam-jam tanpa makanan atau minuman dan diinterogasi dalam waktu lama; Mereka juga menghadapi penghinaan langsung dan kata-kata cabul yang dilontarkan pada mereka." kata pernyataan itu lagi.
Pernyataan berdasarkan kesaksian dari tiga anak yang ditahan di Penjara Ofer di Tepi Barat.
Ketiga bocah itu ialah Mustafa al-Badan (17), Faisal al-Shaer (16) dan, Ahmed al-Shalalda (15).
Dalam kesaksiannya, mereka mengatakan dianiaya selama penahanan dan interogasi di tangan pejabat Israel.
Israel saat ini memenjarakan sekitar 6.500 warga Palestina, termasuk 350 anak-anak.
Termutakhir, Israel menahan seorang bocah perempuan berusia 16 tahun bernama Ahed Tamimi. Gadis cilik itu ditangkap dan ditahan setelah menampar satu tentara zionis, yang menembak sepupunya.
Ahed kekinian menjadi simbol perlawanan kaum muda Palestina terhadap penjajahan Israel.
Berita Terkait
-
Tak Kuat Menderita, Banyak Warga Palestina Tinggalkan Yerusalem
-
ISIS Serang dan Duduki 75 Persen Kamp Pengungsi Palestina
-
Bentrok dengan Tentara Israel, Puluhan Pendemo Palestina Ditembak
-
PBB Minta Israel Bebaskan Remaja Putri Palestina Ahed Tamimi
-
Ditahan Israel, Anak-Anak Palestina Disiksa dan Tak Diberi Makan
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target