Suara.com - Rezim Korea Utara dinobatkan sebagai negara paling korup di Asia, disusul Kamboja yang dinilai makin otoriter menjalankan pemerintahannya. Indeks persepsi korupsi 2017 ini seperti dirilis Transperency International, sebuah lembaga nirlaba berbasis di Berlin, Jerman.
Dari skala skor penilaian 0-100 (0 angka paling korup, 100 angka paling), Korea Utara hanya memiliki nilai 17. "Suap merajalela dan korupsi terjadi di setiap level negara dan ekonomi Korea Utara," tulis Herritage Foundation seperti dikutip Asian Correspondent.
Setelah Korut, disusul Kamboja yang hanya mengantongi angka 21. Saat lembaga antirasuah Kamboja gencar mengkampanyekan antikorupsi, pejabat justru makin beringas mengeruk kekayaan negara dengan kekebalan hukum yang dimilikinya.
Catatan NGO Global Witness korupsi di Kamboja tak lepas dari andil Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan keluarganya yang menguasai hampir seluruh perekonomian di negara tersebut.
Sebaliknya, peforma Selandia Baru dan Singapura dalam indeks korupsi 2017 terkecil. Selandia Baru bahkan pernah dinobatkan sebagai negara paling bersih, mengalahkan Australia yang terus merosot sejak 2012 silam.
Skandal korupsi juga masih mencengkeram sejumlah negara di Asia seperti Thailand(96), Vietnam(107), dan Filipina (111). Sedangkan Malaysia puas dengan skor 62, disusul Brunei Darussalam dengan angka 32.
"Ada isu penting yang lolos sehingga merugikan Malaysia di posisi internasional. Ini juga berpengaruh kepada perusahaan minyak Malaysia," kata Dr. Mark Lovatt dari Alliance Integrity Business di Kuala Lumpur.
Sementara Indonesia menunjukkan pergerakan positif dan naik di angka 37. Sejak lima tahun terakhir, perang lembaga KPK terhadap korupsi di berbagai sektor sudah menunjukkan perbaikan. (Asian Corrspondent).
Berita Terkait
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?