Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik, Puan Maharani enggan mengomentari peluangnya menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019, karena pencalonan cawapres menjadi kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya tidak mau komentar soal itu, belum ada pembicaraan langsung soal itu," kata Puan usai penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan, di Denpasar, Minggu seperti dilansir Antara.
Puan mengakui sudah ada pembicaraan terkait sosok cawapres yang akan diajukan PDI Perjuangan namun dirinya menolak untuk bicara mengenai nama-nama calon tersebut.
Puan mengatakan partainya sangat terbuka untuk menerima masukan terkait sosok cawapres namun keputusan akhir ada di Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati.
"Ketua Umum PDI Perjuangan yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan cawapres dengan pertimbangan yang matang kemudian menentukan siapa yang akan diusulkan," ujarnya.
Puan mengatakan penentuan cawapres dilakukan setelah menjalin komunikasi politik dengan Joko Widodo dan partai politik pendukung sehingga nama-nama yang ada akan dilihat serta didalami semua kemungkinan yang akan terjadi.
Menurut dia, dalam penentuan cawapres tersebut sangat dinamis karena kalau saat ini disebutkan ada lima nama yang diajukan, beberapa waktu kemudian bisa menjadi 10 nama.
"Politik itu dinamikanya sangat dinamis, sekarang disebutkan lima nama, nanti jadi sepuluh nama atau kemudian mengerucut jadi tiga nama. Karena itu kami mengikuti terus dinamikanya," katanya.
Menurut dia cawapres Jokowi harus mengedepankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, keberagaman, toleransi beragama, peduli terhadap rakyat kecil dan bisa mengimplementasikan program-program kerakyatan yang berpihak pada rakyat.
Baca Juga: Menteri Susi Ingin Sumbang Angsa di Danau Sunter, Tapi Takut Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
RUU Kesejahteraan Hewan Maju ke DPR, DMFI: Saatnya Indonesia Beradab
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya