Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengingatkan para kepala daerah untuk mencegah politik uang dalam proses pemiluhan kepala daerah tahun 2018. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Laode M Syarief usai bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2018).
Syarief menegaskan, KPK telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyukseskan Pilkada serentak 2018 dan mencegah politik uang.
"Karena tahun politik, kami berharap dan memberitahukan pada Kepala daerah bahwa KPK bekerjasama dengan Polri ingin menyuskseskan Pemilu serentak, tapi pada saat yang sama ingin mencegah tidak terjadinya politik uang. Oleh karena itu kami berharap bahwa para mereka bisa menjalankan hal ini," kata Syarief.
Syarief mengatakan, dalam pertemuan ini, Mendagri sudah memberikan tugas kepada para pejabat gubernur untuk mencegah praktik politik uang. Tak hanya politik uang, Syarief mengingatkan para pejabat gubernur tersebut untuk melanjutkan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
Apalagi, KPK telah menggandeng sejumlah pemerintah provinsi untuk membangun sistem pencegahan korupsi, terutama yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, belanja perjalanan dinas, penyusunan anggaran, pajak bumi retribusi penerimaan daerah, jual beli jabatan, belanja hibah dan bansos serta penguatan aparat pengawas internal. Selain itu, KPK juga mengingatkan para pejabat gubernur untuk menertibkan perizinan pertambangan yang bermasalah.
"Misalnya Sultra (Sulawesi Tenggara) kami beri perhatian khusus termausk Papua dan Kalbar, tolong Plt baru ini yang mampu saja menertibkan izin yang berhubungan dengan tambang itu sudah Alhamdulillah sekali," katanya.
Sementara itu, Tjahjo mengaku sengaja membawa empat penjabat gubernur yang baru dilantik agar mendapat masukan dari KPK mengenai pencegahan korupsi.
"Kami ingin membangun pemerintahan yang bersih, saya kira kami juga mempersiapkan semua teman-teman daerah untuk setiap saat hadir dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan, dan lain-lain," katanya.
Tjahjo menyatakan, pihaknya juga akan mengajak para wakil gubernur yang gubernurnya kembali bertarung di Pilkada serentak 2018. Tak hanya itu, untuk mencegah korupsi di daerah, Tjahjo berjanji akan memfasilitasi KPK untuk bertemu dengan para calon kepala daerah. Pertemuan ini diharapkan dapat mencegah praktik politik uang saat Pilkada serentak maupun pencegahan korupsi jika terpilih nantinya.
"Ya kami akan memfasilitasi keinginan KPK untuk bertemu dengan seluruh pasangan calon baik pasangan calon provinsi baik pasangan calon bupati walikota mungkin dalam satu bulan ke depan tim KPK akan turun semua dan mohon bisa berdialog bisa menyampaikan arahan-arahan khususnya yang berkaitan dengan pencegahan yang berkaitan dengan pemidanaan atau hal-hal lain yang harus dipahami oleh para calon kepala daerah," katanya.
Baca Juga: Sandiaga Lapor KPK Dikasih Ongkos dan Uang Makan saat ke Jepang
Tag
Berita Terkait
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka