Suara.com - Aparat Polres Bandara Soekarno Hatta melimpahkan kasus robohnya dinding terowongan Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, ke Subdit Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Alasan kasus itu dilimpahkan, karena ternyata ada indikasi praktik korupsi terkait pembangunan proyek yang digarap PT Waskita Karya.
"Telah dilimpahkan ke Subdit Tipikor (Polda Metro Jaya). Iya indikasi atau dugaannya ya (korupsi)," kata Wapolres Bandara Soetta Ajun Komisaris Besar Siwi Erma Andriyani di Polda Metro Jaya, Rabu (7/3/2018).
Secara terpisah, Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ferdy Iriawan menyampaikan dari pemeriksaan sementara, penyidik menemukan indikasi praktik korupsi yang mengakibatkan pembangunan underpass tak sesuai aturan yang berlaku.
Namun, lanjutnya, polisi menunggu pemeriksaan ahli konstruksi untuk bisa memastikan dugaan tersebut.
"Kira-kira begitu hipotesisnya (pembangunan jalan terowongan terindikasi korupsi). Saat ini masih diteliti oleh ahli konstruksi," jelasnya.
Dalam penyelidikan kasus ini, kata Ferdy, penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan aparat Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Insiden longsornya dinding underpass Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soetta terjadi pada Senin (5/2/2018). Dua warga menjadi korban runtuhan bangunan saat melintas menggunakan mobil.
Satu korban bernama Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang, Banten. Sedangkan, rekan Dyah bernama Mutmainah selamat.
Baca Juga: Pertamina Bantah Tahan Distribusi Premium sampai Langka
Berita Terkait
-
Idap TBC Stadium 3, Putra Elvy Sukaesih Ditahan di Sel Khusus
-
Merokok dan Mendengar Musik saat Berkendara, Denda Rp750 Ribu
-
Ribuan Personel Gabungan Bakal Gelar Razia Selama 21 Hari
-
Pakai Sistem Tempel, Polisi Sulit Lacak Pemasok Sabu Roro Fitria
-
GNPF Mau Demo di PN Jakut, Polisi Siap Amankan Sidang PK Ahok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP