Suara.com - Musala Fatturahman di lantai dua gedung Pengurus Cabang Muhammadiyah Banguntan Selatan, Dusun Kapanjen Jambidan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibakar orang tak dikenal.
Selain musala, balai di kompleks tersebut yang digunakan untuk pendidikan anak usia dini (Paud) juga dibakar. Kedua peristiwa itu terjadi pada Minggu (11/3) malam pekan lalu.
“Malam itu kami tahunya hanya gazebo (balai) saja yang terbakar. Ternyata, setelah diperiksa pada Senin (12/3) pagi, musala juga dibakar. Pelakunya masih misterius,” tuturnya.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Maarif, seperti dilansir Antara, Rabu (14/3/2018), mengatakan upaya pembakaran itu menyebabkan karpet, sajadah, dan sarung yang disediakan di dalam musala terbakar.
"Ini jelas bagian dari teror, karena apa pun definisi orang, teror itu tindakan yang memicu ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan serta perpecahan," kata Buya seusai mengunjungi musala.
Buya Syafii menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, selain membakar musala, balai tempat anak-anak usia PAUD belajar mengaji Alquran juga ikut dibakar.
"Definisi terorisme itu memang masih diperdebatkan, tapi ini menimbulkan ketakutan, kecemasan, kecurigaan. Tujuannya teroris itu agar masyarakat panik, masyarakat saling curiga, kalau itu tercapai tujuannya tercapai," katanya.
Namun, Buya mengatakan belum bisa menafsirkan apalagi berspekulasi mengenai motif pembakaran tersebut. Ia berharap polisi bisa bertindak cepat menangkap pelau.
"Susah mentafsirkan, apalagi spekulasi itu janganlah, saya percaya aparat kepolisian dari Bantul, apalagi Kapolsek Banguntapan sudah ke sini, saya harap akan terbongkar dalam waktu yang tidak lama," kata Buya.
Baca Juga: Menhub Ungkap Alasan Pelarangan Powerbank Daya Besar di Pesawat
Kapolsek Banguntapan Komisaris Suhadi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Mengenai kasus ini, masih dalam penyelidikan,” tukasnya.
Berita Terkait
-
Guru Agama Tega Dorong Pacarnya yang Hamil dari Jembatan Kretek
-
Kunjungi Buya Syafii, Bamsoet Diminta Cegah Upaya Legalisasi LGBT
-
Banyak Pasutri di Bantul Cerai karena Tak Boleh Lihat Isi Ponsel
-
Perkenalkan, Ibu Memberiku Nama 'Pintu Pemberitahuan'
-
Buya Syafii Maarif: 80 Persen Tanah Indonesia Dikuasai Asing
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan
-
Kepala BGN Ngaku Tak Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Bersih
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!