Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta mengklaim akan siap mendukung Badan Narkotika Nasional dalam memberantas peredaran dan bandar narkoba di Jakarta. Sebab Jakarta masih menjadi salah satu sarang peredaran narkoba.
Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan saat ini masih banyak bandar narkotika yang berkeliaran di Ibu Kota.
Hal ini dikatakan Anies terkait penangkapan tiga orang bandar narkotika oleh BNN dan Direktorat Jenderal Bea Cukai di Jalan Lodan Raya, Pintu Air Ancol, Jakarta Utara, kemarin malam.
"Iya masih banyak sekali (bandar narkoba di Jakarta). Kami dukung (pemberantasan narkoba), apa yang kami bisa bantu, kita bantu ke BNN," ujar Anies seusai menghadiri acara di Gedung Intiland Tower, Jalan Jenderal Sudirman 32, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).
Untuk mencegah peredaran narkoba di Jakarta, Anies akan menguatkan pengawasan yang dilakukan warga di tingkat RT dan RW.
Selain itu, Anies berencana mengumpulkan warga untuk memberikan pengarahan.
"Nanti kami akan kumpulkan semuanya, dan kita buatkan pengawasan lebih baik di tingkat RT atau RW. Nanti kami umumkan setelah semuanya matang," kata Anies.
Dari hasil penangkapan Kamis (15/3/2018) malam, BNN mengamankan tiga orang pelaku dan barang bukti berupa narkotika jenis sabu seberat 50 kilogram yang disimpan di dalam koper.
Direktur Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, tiga pelaku yang diamankan bernama Sadikin, Akbar Rifai, dan satu warga negara Taiwan Huang Jhong Wei.
Baca Juga: Yudi Peralat Istri Jadi Pengedar Narkoba Jenis Baru
Arman mengungkapkan, Huang Jhong Wei terpaksa ditembak karena melawan petugas saat ditangkap. Warga Taiwan itu tewas di tempat.
"Tersangka Huang Jhong Wei melakukan perlawanan dan berusaha kabur, maka petugas melakukan tindakan tegas melumpuhkan dengan tembakan dan dia meninggal dunia," ujar Arman, Jumat pagi.
Arman menjelaskan, BNN mendapat Informasi akan ada transaksi besar narkotika di kawasan Ancol. Transaksi itu, menggunakan satu unit mobil bernomor polisi B 1423 TOX yang digunakan para pelaku.
"Kami tangkap tiga tersangka. kami juga temukan dua koper besar yang berisikan narkotika jenis sabu. Masing-masing koper memuat 25 bungkus sabu. Total 50 bungkus sabu disita, seberat kurang lebih 51 kilogram," ujar Arman.
Berita Terkait
-
Pelapor Anies Baswedan Inisiatif Minta Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Polisi Mulai Timbang Alasan Anies Tutup Jalan Jatibaru untuk PKL
-
Pipa Gas Kembali Bocor di Lokasi LRT, Anies: Itu Bukan Milik Kami
-
Persija Jakarta Menang, Anies Baswedan Bahagia Capai Klimaks
-
Anies Berharap Tentara Tetap Bantu Bersihkan Sungai di Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru