Suara.com - Novita Herawati, teller alias kasir Bank Rakyat Indonesia Cabang Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, diduga nekat menilap uang bantuan siswa miskin.
Tidak tanggung-tanggung, Novi yang kekinian sudah dipecat BRI itu, menggelapkan uang Program Indonesia Pintar (PIP) Kementerian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 senilai Rp725,5 juta.
Berdasarkan informasi yang terhimpun oleh Solopos—jaringan Suara.com, Minggu (18/3/2018), Novi nekat menilap uang hak warga miskin itu untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya yang mewah.
Novi tinggal di Perum Pondok Indah No 12 RT 001/RW 015, Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar. Dia diduga menggunakan uang hasil korupsinya untuk membeli barang-barang mewah.
Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Solo Suyanto mengungkapkan, Novi telah ditaha. Sementara sesuai hasil sementara penyidikan, Novi melakukan aksinya sendirian tanpa bantuan orang lain. Uang hasil korupsi juga dia gunakan sendiri.
“Kami sejauh ini belum menemukan adanya keterlibatan pelaku lain dalam kasus korupsi dana bantuan PIP 2016,” ujar Suyanto.
Ia menjelaskan, Novi mencairkan dana secara bertahap mulai dari Rp2 juta sampai Rp5 juta. Setiap uang yang dicairkan langsung dikantongi sendiri, kemudian dibelanjakan barang-barang mewah dan membeli barang keperluan pribadi.
“Kami menilai apa yang dilakukan NH lebih cenderung untuk memenuhi gaya hidup,” tukasnya.
Suyanto menjelaskan, Novi tidak didampingi kuasa hukum dalam kasus ini. Kejari akhirmya menunjuk pengacara negara untuk mendampinginya selama proses penyidikan.
Baca Juga: Gerindra Godok 15 Nama Cawapres Prabowo, Ini Daftarnya
“Penahanan NH tahap I akan habis pada 19 Maret. Kami langsung mengajukan perpanjangan penahanan NH tahap II menjadi 60 hari.”
Sementara Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Soleh Amini Yahman, menilai Novi adalah korban budaya atau gaya hidup hedonistik yang sudah menjalar di kalangan kelas menengah ke bawah.
Gaya hidup hedonis ini telah mematikan pijaran hati nurani sehingga mematikan mata hati kemanusiaannya.
“NH sangat tega menilap uang hak kaum fakir miskin. Saya menilai tindakan ini tidak bisa dimaafkan. Kasus ini telah menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Bank BRI yang notebene selama ini sebagai bank dekat dengan rakyat kecil,” kata Soleh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar