Suara.com - Saat Sayed Asadullah Poya, guru berusia 28 tahun di Kabul, Afghanistan, memutuskan memberi nama putranya "Donald Trump", dan berharap bisa seberuntung dan kaya raya seperti Presiden Amerika Serikat tersebut.
Namun, harapannya itu tak menjadi kenyataan. Poya dan keluarganya justru terpaksa hidup dalam ketakutan karena mendapat ancaman pembunuhan.
Jamila, istri Sayed, melahirkan Trump pada Agustus 2016, tatkala miliuner Donald Trump berkampanye sebagai calon presiden AS.
Jamila dan Poya, seperti dilansir Oddity Central, Rabu (21/3/2018), sebenarnya tak peduli terhadap sepak terjang politik Trump yang kontroversial.
"Ide untuk menamakan anak kami sebagai Donald Trump karena cuma ingin dia nanti bisa sekaya Trump. Ide itu tercetus setelah saya membaca buku 'Trump: How to Get Rich'. Istriku menyetujui," tutur Poya.
Ide untuk menamakan anaknya sebagai Donald Trump itu benar-benar dilakukan Poya dan Jamila saat buah hati mereka terlahir dengan rambut pirang.
Poya mengakui, ayahnya sempat keras menentang keinginan dirinya dan Jamila untuk menamakan sang cucunya seperti itu.
"Ayahku protes, karena Donald Trump bukan nama yang Islami. Tapi kami bersikeras, karena nama adalah sebuah doa, dan kami mendoakan anak kami bisa sekaya Trump," tuturnya.
Namun, setelah si buah hati diberi nama Donald Trump, kehidupan Poya dan istrinya justru semakin buruk.
Baca Juga: Siap-Siap, Emoji Meghan Markle dan Kate Middleton Segera Dirilis
Setiap Poya atau Jamila memanggil putra mereka, sang kakek murka dan mengeluarkan kalimat kutukan. Akhirnya, sang kakek tak lagi mau mengakui Poya sekeluarga sebagai bagian dari silsilahnya.
Tak hanya itu, sekelompok orang yang marah juga mendesak pemilik tanah tempat Poya mendirikan rumah untuk mengusir keluarga itu. Mereka mengancam akan membunuh Trump sekeluarga kalau tak angkat kaki dari Kabul.
"Tapi, nama adalah nama. Inilah keputusan kami. Anakku tetap bernama Donald Trump. Mungkin, dia nanti akan dihina teman-teman sekolahnya, tapi persetan dengan semua itu," tegas Poya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter