Suara.com - KPK memastikan menindaklanjutkan kesaksian Setya Novanto dalam persidangan, yang menyebut dua menteri kabinet Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menikmati uang hasil patgulipat proyek KTP elektronik.
Kedua anggota kabinet Jokowi-JK itu adalah Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Puan dan Pramono disebut Setnov menerima masing-masing USD500 ribu saat masih menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
"Termasuk misalnya nama-nama yang ada di dalam, kami tidak mengetahui, tapi ada fakta-fakta baru di persidangan. Semuanya akan kami tindak lanjuti," kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif ditemui di hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2018).
Namun, Syarif menyayangkan, Setnov menyebut sejumlah nama yang diyakini terlibat korupsi e-KTP hanya berdasarkan laporan orang lain.
Karenanya, walau dipastikan bakal ditindaklanjutkan, Syarif mengatakan pernyataan Setnov di persidangan itu masih diklasifikasikan sebagai informasi awal.
"Dia menyebut banyak keterlibatan orang lain, tetapi dia tidak mengakui apa yang dia kerjakan sendiri. Ya itu keanehan-keanehannya, dan selalu dia mendengar dari orang, diceritakan orang, bukan dia sendiri. Jadi itu masih dalam informasi awal saja," terangnya.
Menurut dia, pernyataan Novanto dipersidangan itu belum cukup kuat sebagai alat hukum untuk memproses Puan dan Pramono, yang disebut menerima duit korupsi e-KTP.
"Jadi kalau seperti itu, kalau kata orang-kata orang itu kan namanya baru informasi awal banget. Itu tidak bisa dijadikan alat hukum untuk menjerat seseorang, belum cukup,” tandasnya.
Baca Juga: Girangnya Istri Giring Nidji Foto Bareng David Beckham
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka