Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengakui legawa, setelah Mahkamah Agung menolak Peninjauan Kembali vonis kasus penodaan agama yang diajukan oleh terpidana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok adalah “jago” PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Keputusan Hakim Agung terkait PK Pak Ahok itu harus dihormati. Apapun juga itu sebagai sebuah fakta hukum yang harus dijalani. Kan kita hidup di negara yang beradab," kata Politikus PDIP Arteria Dahlan di DPR, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Namun, Arteria mengklaim masih ada kejanggalan atas putusan penolakan PK Ahok. Dia beraharap, ke depan, para hakim mengedepankan objektifitas dalam memutus perkara.
"Apa iya Pak Ahok menista agama? Apa iya perbuatan yang disangkakan itu memang betul-betul memenuhi unsur kesengajaan? Memenuhi yang namanya mens rea (unsur mental atau pikiran bersalah yang ada pada kriminal), mempengaruhi umat? " tutur Arteria.
Arteria mengatakan, setelah diputus bersalah oleh hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Ahok selama ini patuh terhadap hukum dan taat menjalani masa hukumannya.
Adapun upaya PK yang diajukannya, tidak lain hanya untuk memastikan keadilan terhadap dirinya.
"PK itu untuk memastikan kembali bagaimana negara ini harus hadir, bagaiamana Pak Ahok ini sebagai pencari keadilan mendapatkan keadilan yang sejati," ujar Arteria.
Sekali pun Ahok menerima keputusan dari pengadilan terhadap dirinya, karena menjadi tuntutan dari masyarakat agar ia dihukum, ia juga mesti diberikan keleluasaan untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Baca Juga: Ayam Panggang Crispy Bisa Dimasak Pakai Pengering Rambut
"Karena Pak Ahok latar belakangnya kan sekolah di Muhammadiyah, yang memahami betul kultur Islam, yang memahami betul bagaimana umat ini melakukan peradaban, berinteraksi dan lainnya," kata Arteria.
"Tapi apa pun itu, PDIP menghormati putusan MA, walapun sejatinya Pak Ahok, bukan tidak mau dihukum, tapi dia secara pribadi menyatakan dan ingin dapat keadilan, bahwa dia tak bersalah dan tidak menista agama," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sebut Lonjakan Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, JPPI Minta Program Dihentikan
-
KAJ, KLJ, KPDJ Cair Lagi! 200 Ribu Warga Jakarta Dapat Top-Up Rp 300 Ribu
-
Dokumen Negara Saling Tabrak! Dr. Tifa Beberkan Kejanggalan Fatal Ijazah Gibran, Ini Buktinya
-
Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
-
Rekam Jejak Kombes Budi Hermanto, Ditunjuk Kapolri Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya Baru!
-
Instruksi Keras Prabowo dari Kertanegara Buntut MBG Jadi Petaka
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?