Suara.com - Hingga saat ini, Partai Gerindra belum deklarasikan Ketua Umum, Prabowo Subianto sebagai bakal calon Presiden periode 2019-2024. Sikap politik itu, pun akhirnya menjadi pertanyaan banyak pihak, apakah Prabowo yang digadang-gadang sebagai lawan terkuatnya Presiden Joko Widodo akan maju Pada Pilpres 2019.
Peneliti senior dari Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro melihat adanya dua kemungkinan, Prabowo maju sebagai penantang Jokowi atau hanya akan menjadi penentu keputusan politik dan mengusung orang lain.
Namun demikian Zuhro berpendapat bahwasanya, puncak kejayaan bagi Prabowo yaitu di tahun 2014 yang lalu. Bisa jadi, di Pilpres 2019 yang akan datang, Prabowo akan usung sosok lain sebagai kekuatan baru bagi Gerindra dan partai koalisinya.
"Setiap pemimpin ada eranya, setiap era ada pemimpinnya. Pak Prabowo sejak Gerindra muncul, itu kan cukup booming, cukup ditengok puncaknya itu di 2014, itu puncaknya untuk Pak Prabowo. Tentu membawa dampak kepada partainya sekarang," kata Zuhro kepada Suara.com, Jumat (30/3/ 2018).
Apabila ingin mengusung Prabowo untuk ketiga kali sebagai kandidat Pilpres, maka Gerindra harus bisa memastikan apakah keputusan itu menjadi solusi yang terbaik ataukah justru akan membawa kerugian bagi Prabowo, Gerindra dan partai lain yang mendukungnya.
"Ataukah justru kalau ada calon baru yang didukung penuh oleh Prabowo dan partai-partai pendukung, itu adalah betul-betul win-win solution? O, ternyata ini amunisi baru. Amunisi baru yang menjadi lawan tanding yang kokoh bagi Jokowi sebagai petahana," tutur Zuhro.
Zuhro tidak mengingkari bahwa saat ini Prabowo masih kuat. Namun, ia harus mempertimbangkan kekuatan yang dimiliki lawan politik, terutama Jokowi sebagai petahan.
"Jangan sampai itu komposisinya, menangnya tipis atau kalahnya tipis. Nanti lara-lara politik lagi yang dia dapat," ujat Zuhro.
Prabowo juga perlu melihat karakter pemilih saat ini, utamanya pemilih milenial.
Menurut Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), generasi milenial biasanya lebih suka pemimpin yang lebih muda dan energik.
"Generasi milenial itu kan kuat pengaruhnya di media, baik media sosial nanti merambah ke media elektronik, cetak. Akahirnya nanti tergantung bagaimana nuansa yang disampaikan oleh calon-calon yang katakanla itu terlalu jadul," tutur Zuhro.
"Jadi generasi milenial senangnya yang energik, yang muda, yang menerobos, yang kelakuannya paling tidak jaman now, juga bisa diajak metal," kata Zuhro.
Berita Terkait
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
MBG: Niat Baik Tanpa Kontrol? Tragedi Keracunan Ratusan Siswa di Balik Program Makan Bergizi Gratis
-
Iklan Presiden Prabowo di Layar Lebar, Bioskop Jadi Panggung Politik?
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Jenderal Pemecat Ferdy Sambo yang Kini Dipercaya Prabowo Reformasi Polri
-
Djamari Chaniago Siap Beri Masukan Reformasi Polri Bersama Ahmad Dofiri
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD