Suara.com - Sebanyak 350 pengemudi taksi daring menggelar aksi demonstrasi di kawasan halaman Tugu Monumen Nasional, Rabu (28/3/2018).
Ratusan sopir taksi online ini menuntut agar Peraturan Menteri Perhubungan Nomo 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek, dicabut.
Massa aksi tetap teguh melakukan orasi dan meneriakkan yel-yel, meski diguyur hujan berintensitas lebat.
Mereka memakai jas hujan bercorak warna-warni, meminta Presiden Joko Widodo turun tangan mencabut peraturan yang memberatkan sopir taksi daring.
Sebab, dalam permenhub itu, pengemudi taksi daring diwajibkan membuat Surat Izin Mengemudi jenis A umum, dan diharuskan membentuk koperasi.
Selain itu, mereka dikenakan kewajiban melakukan uji KIR (keur; bahasa Belanda) mobil. Hal tersebut dianggap sangat merugikan mereka.
Aksi tersebut dijaga ketat oleh 1.500 personel kepolisian. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, pengamanan dilakukan di sejumalah titik di Jalan Medan Merdeka Barat, yang dilalui massa aksi, seperti Patung Kuda Arjuna Wiwaha, hingga depan Istana Negara.
"Ada sekitar 1.500 personel. Kemungkinan jumlah massa sekitar 350 orang. Sebelumnya memang sudah ada pemberitahuan kalau mereka mau melakukan aksi," ujar Roma di Jalan Medan Merdeka Barat.
Kemacetan terjadi di sejumlah titik yang dilintasi aksi tersebut. Kendaraan nyaris tak dapat dijalankan, karena massa sempat melawan arus di sekitar area Patung Kuda.
Baca Juga: Militer AS Ketakutan Lihat Senjata Milik Cina Ini
“Kami membatasi aksi ini sampai pukul 18.00 WIB nanti,” tegasnya.
Pantauan suara.com hingga Pukul 17.00 WIB, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Kawat berduri sudah dipasang. Tiga mobil meriam air disiagakan di sisi jalan depan Istana Merdeka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa