Suara.com - Sejumlah nama digadang-gadang akan maju dalam pemilihan presiden tahun 2019 mendatang. Mulai dari Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, hingga pentolan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Namun, dari sejumlah nama tersebut, baru nama Jokowi yang sudah dideklarasikan oleh beberapa parta politik. Seperti PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar yang sudah mengarahkan dukungan kepada Jokowi. Sementara untuk Prabowo, Partainya sendiri juga belum mendeklarasikannya sebagai Capres tahun 2019 mendatang.
Meski saat ini sudah ada beberapa partai yang mendukung Jokowi, tidak demikian dengan kaum buruh. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengindikasikan organisasi buruh yang dipimpinnya tidak akan berada di belakang Jokowi.
"Kalau nama Pak Jokowi masih dalam pertimbangan, karena dia tidak mencabut PP 78 (peraturan pemerintah) tidak dicabut. Masih berat dalam internal (KSPI)," katanya dalam diskusi pekerja bicara yang bertajuk 'Berburu Suara Buruh di Tahun Poltik'," di Studio Kopi Sang Akar, Tebet Dalam, Jakarta Selatan, Sabtu (31/3/2018).
Meski begitu kata Iqbal keputusan untuk kontra dengan Jokowi pada Pilres 2019 belum diputuskan secara resmi. Katanya, hal itu baru diputuskan saat konggres KSPI nantinya.
"Nanti pas kongres baru ditentukan," kata Iqbal.
Namun, kata Iqbal saat ini sudah ada nama Prabowo Subianto yang siap didukung oleh kaum buruh. Sebab, menurutnya slogan KSPI sendiri independen tetapi tidak netral.
"Ada nama Prabowo. Sebab di KSPI ada slogan 'independen but not netral," katanya.
Jika benar KSPI dukung Prabowo pada tahun 2019 mendatang, maka hal itu sama dengan pemilihan presiden tahun 2014 lalu. Saat itu, kaum buruh tidak seratus persen dukung Jokowi-JK dan bahkan cenderung mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.
Berita Terkait
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
-
Ada 5 Juta Buruh, KSPI Bakal Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan Upah Tidak Terpenuhi
-
Said Iqbal Tanggapi Pernyataan Luhut Soal Pemerintah Tidak Perlu Tunduk pada Upah Minimum: Ngawur!
-
Tuntut Kenaikan Upah, KSPI Ancam Gelar Mogok Nasional Libatkan 5 Juta Buruh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru