Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sekolah-sekolah di wilayah DKI Jakarta sudah baik.
Hal itu disampaikan Muhadjir setelah melakukan peninjauan langsung ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 29 Jakarta dan SMK Negeri 6 di Jalan Profesor Joko Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
"Hari ini dilaksanakan untuk SMK (Ujian Nasional) dan kami lihat pelaksanaannya sudah sangat bagus untuk wilayah DKI," kata Muhadjir di SMK Negeri 29 Penerbangan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
"Kita saksikan tadi kita bisa ngintip kondisi keadaan bagaimana mereka mengerjakan UN berbasis komputer pada tahun ini," Muhadjir menambahkan.
Muhadjir mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan saat pengunaan sistem UNBK dalam ujian para siswa terjadi masalah terkait jaringan listrik maupun internet di seluruh wilayah Indonesia.
"Sudah sejak tahun kemarin kami bekerjasama dengan pihak PLN dan Telkomsel untuk mem-back up UNBK. Dan sampai hari ini, saya belum dapat laporan ada masalah di seluruh Indonesia," ujar Muhadjir.
Muhadjir menuturkan, ada dua target untuk kualitas siswa menjalankan ujian nasional dengan berbasis komputer.
Menurut Muhadjir pemerintah memasukkan secara bertahap standar yang disebut dengan Higher Order Thinking Skill Test (HOTST) untuk para siswa sampai sekiranya pada pendidikan tahun 2025.
"Kami harapkan kemampuan yang bisa dideteksi siswa-siswa kita sudah menggunakan HOTST itu meningkatkan kualitas dari soal ujian dengan memasukkan secara bertahap standar," ujar Muhadjir.
Baca Juga: UNBK 2018, Mendikbud Awasi Ujian Lewat Kamera Pengintai
"Kedua, target kami supaya pengujian nasional semakin bisa dipertanggung jawabkan tingkat kejujurannya, tingkat standarnya, agar tidak terjadi perbedaan yang terlalu jauh antar wilayah," Muhadjir menambahkan.
Kemudian Muhadjir mengaku akan mengevaluasi, bila terjadi temuan yang kurang baik dalam pelaksanaan UNBK akan dilakukan pembenahan.
"Kalau seandainya terjadi temuan selama UN ini, kami bisa gunakan dasar untuk melakukan perbaikan, terutama di wilayah yang memang masih tertinggal dari segi kualitas pendidikannya," kata Muhadjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka