Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menggodok nama-nama yang nantinya akan diusung untuk maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019, mendatang. Kesembilan capres dan cawapres itu sudah disetujui majelis syuro PKS.
"Jadi gini PKS saat ini memutuskan sembilan nama itu melalui majelis syuro," kata Presiden PKS Sohibul Iman di Polda Metro Jaya, Senin (9/4/2018)
PKS akan bekerja keras untuk memenangkan sososk yang digadang sebagai capres dan cawapres dari internal partai. Bila ada nama lain di luar partai, PKS akan kembali mengadakan rapat lanjutan.
"Karena itu saya sebagai eksekutif, saya berjuang untuk menggolkan salah satu dari 9 nama itu menjadi capres atau cawapres. Kalau ada wakil lagi itu harus melalui majelis syuro," katanya.
Kesembilan kandidat yang sudah masuk radar capres dan cawapres di antaranya yakni Gubernur Jawa Barat Ahmad Hermawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Terkait sembilan nama itu, Sohibul juga mengaku PKS belum mendapatkan respon dari Partai Gerindra yang dikabarkan hendak berkoalisi dengan PKS untuk menghadapi Pilpres 2019.
Sohibul bahkan mengaku belum mendapatkan undang resmi terkait pendeklarasian Prabowo Subianto sebagai capres dari Gerindra. Pendeklarasian itu rencana akan digelar, Rabu (11/4/2018), pekan ini.
"Sekarang saya belum diundang ya," kata dia.
Namun demikian, Sohibul mengaku kemungkinan partainya akan diundang Gerindra perihal acara pengukuhan kembali Prabowo sebagai capres.
Baca Juga: Diperiksa Polisi, Presiden PKS: Enak Dikasih Makan Siang
"Jadi mungkin mereka (Gerindra) masih butuh waktu ya tapi informasi terakhir (tanggal 11 April acara pendeklarasian Prabowo) yang kita dapatkan seperti itu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO