Hilman mengatakan pada saat itu, Setnov sudah berencana untuk pergi ke gedung KPK pada pukul 20.00 WIB.
Namun, sebelum ke sana, Setnov ingin bertemu ketua-ketua Golkar cabang daerah di Slipi.
"Akhirnya, saya tanya, mau kasih pernyataan di mana pak? Dijawab, oke di Metro TV klarifikasi. Saya bilang, Ok. Setelah itu saya keluar mau telepon ke kantor," katanya.
Namun, sebelum berangkat ke studio Metro TV, Setnov mengeluh kepada Hilman karena ada banyak wartawan di lantai 1 DPR. Karena itu, Hilman memberitahu Setnov untuk memakai mobil miliknya.
"Pak Setnov bilang, 'Man di bawah banyak wartawan'. Saya bilang, kalau begitu pakai mobil saya saja pak, yuk. Dia mau menghindari wartawan lain. Kami bertiga. Saya di depan, Pak Setnov di kursi belakang bagian tengah, dan Reza di samping kiri, saya bagian depan," kata Hilman.
Tapi, karena dalam perjalanan sering ditelepon dari kantor untuk segera mewawancarai Setnov, Hilman tak berkonsentrasi dalam mengemudi.
Hal itu menyebabkan mobilnya menabrak tiang lampu penerangan jalan, dan mengakibatkan Setnov harus dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
"Dia (Setnov) tak pakai sabuk pengaman, saya dan Reza pakai. Suasana jalan lowong, di jalan kiri banyak pasir, hujan, mobil saya pakai lampu putih, tak begitu terang, sampingnya ada kali, dia (Setnov) colek saya terus. Dia tepuk bahu saya, tanya, 'Man, lama tidak nanti di Metro'," kata Hilman.
"Akhirnya, mobil menabrak pembatas jalan kanan, menabrak pohon kecil, lalu ke trotoar, kemudian menabrak lampu penerangan jalan, dan mesin langsung mati," tambahnya.
Baca Juga: Satu dari Empat Anak di Bawah Usia Enam Tahun Punya Ponsel Pintar
Seusai tabrakan itu, Hilman tidak terlalu mengetahui kondisi Setnov. Sebab, saat tabrakan, Setnov sempat berteriak kemudian menunduk.
"Pas menabrak, dia teriak ‘Ya Allah ya Tuhanku’, saya lihat Pak Nov, Reza marah, saya syok, Reza keluar, saya ikut keluar. Setnov dibawa Reza ke lampu merah jalan panjang dan posisinya masih tertidur, menunduk," tutup Hilman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK