Suara.com - Pakar Komunikasi sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando belakangan 'diserang' tuduhan penistaan agama dari beberapa pihak. Bahkan dia dilaporkan ke polisi.
Ade tidak khawatir dengan 'serangan' itu. Dia menilai alasan tuduhan itu relatif lemah. Dia percaya polisi akan menampikan laporan itu.
"Saya sendiri tidak terlalu kuatir karena ini bukan pertama kali gelombang serangan itu datang. Kasus-kasus yang diperkarakan pun relatif lemah. Dan saya percaya polisi akan bersikap professional," kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/4/2018).
Ade mengklaim sejumlah temannya bersiap mendampinginya jika laporan diterima polisi. Namun yang dia rasakan aneh, serangan penistaan agama kepada dirinya dikendalikan oleh seseorang yang saling berkaitan.
"Bahwa serangan itu datang berbarengan nampaknya menunjukkan bahwa serangan ini tidak datang sendiri-sendiri. Tapi kalau ada 'master mind' yang sengaja merancangnya, siapa ya orang itu?" tanya Ade.
Sepekan terakhir ini paling tidak ada 3 serangan yang datang ke dia. Pertama Ade diduga dipersekusi ormas Jajaka Nusantara pimpinan Damin Sada. Mereka datangi Ade dengan membawa senjata tajam. Damin geram lantaran Ade Armando berkomentar soal kasus puisi 'Ibu Indonesia' Sukmawati Soekarno Putri. "Azan tidak suci. Azan itu cuma panggilan untu sholat. Sering tidak merdu. Jadi biasa-biasa sajalah..." begitu kata Ade di Facebooknya.
Kedua laporan penistaan agama yang dilakukan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Shobri Lubis ke Ade. Ade dipolisikan dengan tuduhan melecehkan FPI dalam postingan di akun Facebook dan Twitter berisi "Polri harus menunjukkan pada publik bahwa FPI bukan anjing binaan mereka spt digambarkan Wikileaks, dg bersikap tegas pd FPI".
Lalu seorang lelaki bernama Denny Andrian Kushidayat, yang tak lain pelapor kasus puisi “Ibu Indonesia” karya Sukmawati Soekarnoputri juga melaporkan Ade ke polisi. Denny melaporkan kasus ini setelah dirinya melihat tulisan Ade Armando pada akun Facebook pribadinya. Salah satu tulisan Ade yang disoal Denny berkalimat: "Azan tidak suci."
Baca Juga: Dianggap Coreng Almamater, Rektor UI Diminta Pecat Ade Armando
Berita Terkait
-
Dianggap Coreng Almamater, Rektor UI Diminta Pecat Ade Armando
-
Tulis 'Azan Tidak Suci', Dosen UI Ade Armando Diadukan ke Polisi
-
Rocky Gerung: Tuhan mencipta Fiksi agar Manusia Berimajinasi
-
Ketua Jajaka Nusantara Tantang Ade Armando Berdebat Soal Islam
-
Dilaporkan FPI ke Polisi, Ini 'Pledoi' Dosen UI Ade Armando
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO