Ia mengatakan, seandainya kondisinya bagus, sudah tentu anak ketiganya tak akan meninggal hanya karena masalah infranstruktur yang tak memadai.
"Kalau pemerintah sudah bangun jalan yang bagus pasti hal ini tidak akan terjadi," ujarnya sambil mengusap air matanya.
Kisah tragis ini sebenarnya tidak hanya dialami oleh Elisbeth. Ny Martha (50) juga mengakui bahwa pernah mengalami hal yang menyedihkan pada 2016.
Pada saat itu saat anak perempuannya melahirkan cucu pertamanya, pihak dokter di puskesmas setempat kesulitan mengeluarkan ari-ari dari dalam rahim anaknya.
Padahal, sang bayi kala itu sudah berhasil keluar, sementara ari-ari bayi itu masih berada di dakam rahim.
"Waktu itu lahirnya sore, setelah kejadian itu pukul 15.00 WITA saya bersama keluara langsung mengantarnya ke Rumah Sakit di Kefa, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Kami hanya melewati tiga sungai namun jalan sangat memprihatinkan sehingga kami harus beristirahat di tengah jalan," katanya.
Saat hendak berangkat pada keesokan harinya, sungai yang menjadi satu-satunya jalur transportasi tak bisa dilewati karena banjir akibat hujan yang deras.
Hal ini membuat mereka hanya menunggu, agar banjir reda sehingga bisa kembali dilalui.
"Bayangkan saja, kami harus tidur tiga malam di tengah hutan karena jalur transportasi yang sangat memperihatikan," ujarnya.
Baca Juga: Ada Unsur Pidana Terkait Tumpahan Minyak Pertamina di Balikpapan
Pada saat itu, ia mengakui hanya berserah kepada Tuhan tentang hidup dan matinya dari anaknya.
Sampai pada haru ketiga perjalanan di lanjutkan. Sesampainya di Kefa, dokter yang bertugas merawat anaknya marah karena hal tersebut.
"Kami bersyukur karena cepat. Karena kalau tidak terlambat satu hari saja, nyawa anak saya sudah tidak tertolong," ujarnya.
Mahal Tidak hanya masalah fasilitas kesehatan, masalah kebutuhan pokok juga menjadi keluhan masyarakat di kawasan perbatasan itu.
Jalan dan minimnya transportasi di daerah itu mengakibatkan kebutuhan pokok menjadi mahal di daerah itu. Contohnya untuk beras premium harga sekilonya mencapai Rp15 ribu.
Belum lagi jika pada saat musim penghujan, stok yang ada harganya bisa naik karena pasokan tak masuk akibat cuaca buruk dan sejumlah akses transportasi terhenti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu
-
Kemenko Kumham Imipas Gelar Rapat, Bahas Implementasi KUHP hingga Penyelesaian Overstay Tahanan
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar