Suara.com - Sukur (70) warga Koto Iman, Kecamatan Danau Kerinci selama 7 hari tersesat di hutan. Dia berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Dia tersesai di hutan belantara Kerinci saat berburu babi bersama beberapa orang lainnya. Sukur ditemukan dan dievakuasi bersama Isa (70), warga Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin yang juga hilang saat ikut melakukan pencarian terhadap Sukur.
Sukur dan Isa ditemukan warga saat keluar dari hutan. Sementara itu Umar (40), warga Pendung Koto Padang, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungaipenuh masih belum ditemukan karena berpisah jalan dengan Sukur dan Isa.
Isa bercerita kisahnya bersama Sukur dan Umar selama tersesat di hutan. Suatu hari, kata Isa, setelah lelah mencari jalan keluar ia dan Sukur beristirahat sembari menghisap rokok.
Namun saat itu, kata Isa, Umar memilik untuk tidak ikut beristirahat. Dikatakan Isa, saat itu Umar meminjam parang miliknya dan mengatakan akan pergi terlebih dahulu.
"Aku nak pegi dulu, kayo slumpak lah dengan Sukur (Aku mau pergi dulu, Pak Isa barengan dengan Sukur)," kata Isa menirukan perkataan Umar.
Ditambahkan Isa, saat itu Sukur juga sempat memarahi Umar agar tidak pergi sendiri. Namun tidak diindahkan. Sejak saat itu, kata Isa, Umar tidak pernah muncul lagi. Bersama Sukur, ia pun lantas melanjutkan perjalanan untuk mencari jalan keluar dari hutan.
Meski merasa sudah jauh berjalan, namun ia bersama Sukur tidak kunjung menemukan jalan keluar. Bahkan Isa menyebutkan jika ia dan Sukur seperti hanya berputar-putar saja, dan selalu kembali ke tempat semula.
"Enam kali mutar-mutar namun kami tetap kembali ke tempat itu lagi. Setelah itu kami berdua istirahat sebentar dan kembali melanjutkan perjalanan," sebut Isa.
Baca Juga: Posko Pemenangan Cabub Kerinci Diserang dan Dibakar
Ditambahkan Isa, saat beristirahat ia melihat melihat ada asap mengepul. Ia pun lantas mengajak Sukur untuk mencari sumber asap tersebut. Hanya saja saat itu Sukur menolak. "Mano ado uhang (mana ada orang, red) menghidupkan api dalam hutan, itu cuma embun," kata Isa menirukan perkataan Sukur.
Isa kembali mendesak Sukur untuk ikut, kali ini dengan mengatakan jika Sukur bisa mati di dalam hutan jika tidak mengikuti dirinya. Namun Sukur tetap menolak dengan mengatakan jika ia sudah tidak sanggup lagi berjalan.
Lebih lanjut Isa mengatakan, setelah beberapa hari tidak kunjung menemukan jalan keluar, ia lantas membakar kemenyan dan menyeru minta petunjuk. Tidak lama kemudian, kata Isa, ia dan Sukur melihat bekas pijakan kaki harimau.
Namun lagi-lagi Sukur menolak diajak untuk mengikuti jejak kaki harimau tersebut. Ia tidak percaya jika jejak kaki harimau tersebut adalah petunjuk untuk menemukan jalan keluar. Perkataan Sukur tersebut sempat membuat Isa marah.
“Lah ditunjuk jalan mpo nak ugo nuhut, matai lah mpo dalam hutan (Sudah ditunjukkan jalan kamu tidak juga mau ikut, mati lah kami di dalam hutan),” kata Isa menceritakan percakapannya dengan Sukur.
Ditambahkan Isa, Sukur juga sempat terlihat seperti prustasi karena tidak kunjung menemukan jalan keluar. Bahkan Isa mengatakan jika Sukur sempat meminta agar penunggu hutan memakan dirinya.
"Saya katakan kepada Sukur, penunggu hutan tidak mau memakan kayo (kamu), karena tidak ada daging cuma tulang," kata Isa sambil tertawa.
Sedangkan untuk bertahan hidup di dalam hutan, Isa dan Sukur hanya minum air yang diambil di sungai dan dari batang-batang tumbuhan. “Kami makan gula enau (gula aren), sayur paku (pakis), dan mencari ikan di sungai,” pungkas Isa.
Artikel ini sebelumnya sudah dimuat dalam laman MetroJambi.com yang merupakan media jaringan suara.com di daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu