Suara.com - Ratusan massa gabungan lintas komunitas rider dan driver online Palembang menggelar 'Aksi 234' di halaman Gedung DPRD Sumsel, Senin (23/4/2018) pagi.
Kedatangan ratusan massa ini untuk menyampaikan beberapa aspirasi kepada pemerintah dan pihak aplikator angkutan online.
"Kami ingin pemerintah membantu kami sebagai mitra yang telah dirugikan aplikator yang tidak berpihak kepada mitranya. Kami juga ingin pemerintah menindak tegas aplikator nakal yang ingin menghancurkan perekonomian mitranya yaitu rakyat Indonesia," ungkap Koordinator Lapangan, Budi Satria saat menyampaikan orasinya, Senin (23/4/2018).
Menurutnya, kehadiran aplikator luar negeri sudah menghancurkan perekonomian dan sosial mitra. Oleh karena itu, pihaknya ingin pemerintah dapat mendorong dan membantu Aplikasi Karya Anak Bangsa dalam membangun NKRI.
"Tuntutan kami dengan aplikator agar persaingan tidak sehat antar aplikator dihentikan karena hal itu dapat menimbulkan gejolak sosial antar driver online. Selain itu, aplikator harus mengembalikan perhitungan performa menjadi 40 persen. Dan yang terakhir tidak men-suspend kami karena telah melakukan aksi 234 ini," pungkasnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Sumsel, Chairul S. Matdiah berjanji akan menyampaikan aspirasi rider dan driver online kepada pihak eksekutif. Untuk pihak operator, Chairul juga mendorong agar dapat mendengarkan aspirasi mitranya yang saat ini sangat dirugikan.
"Aspirasi akan kami sampaikan kepada eksekutif dan pihak operator. Karena di sini kami hanya penyambung lidah, bukan pihak yang dapat memutuskan," kata Chairul.
Pada aksi unjuk rasa, pihak Grab juga turut hadir. CT Manajer Grab Palembang Siswantoro hadir sebagai perwakilan untuk mendengarkan aspirasi mitranya. Sementara dari pihak Gojek Indonesia nampak tidak hadir.
"Sebagai mitra, aspirasi selalu kami report. Soal tarif akan kita rundingkan dan dilaporkan ke pusat hingga ada keputusan selanjutnya. Kami berjanji akan mengundang manajemen dari Jakarta agar ada keputusan yang memuaskan semua pihak," kata Siswantoro.
Baca Juga: Tarif Rendah, Sopir Ojek Online Curhat Susah Bayar Cicilan Motor
Berdasarkan mediasi antara rider dan driver online, DPRD Sumsel serta perwakilan aplikator, disimpulkan bahwa akan ada musyawarah lebih lanjut. Diputuskan, awal pekan depan, Senin, 30 April 2018, pihak terkait akan kembali melakukan mediasi hingga adanya sebuah keputusan.
"Hari ini perwakilan dari Gojek tidak ada dan yang hadir juga tidak bisa memutuskan. Solusi terbaiknya kita akan undang semua pihak terkait agar hadir pada Senin pekan depan. Kami mohon supaya rider dan driver untuk bersabar," ungkap Chairul S. Matdiah. [Andhiko Tungga Alam]
Berita Terkait
-
Tarif Rendah, Sopir Ojek Online Curhat Susah Bayar Cicilan Motor
-
Gojek Tetap Keberatan Dijadikan Perusahaan Transportasi
-
Tarif Rendah, Ojek Online Harus Kerja dari Pagi ke Pagi Lagi
-
Tarif Murah, Sopir Ojek Online Merasa Jadi 'Sapi Perah'
-
Demo Ojek Online di DPR, Jalan Arteri dan Tol Masih Bisa Dilewati
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!