Suara.com - Gerakan Buruh untuk Rakyat (Gebrak) akan mengerahkan puluhan ribu massa di 18 provinsi dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh Dunia. Sedangkan massa yang akan turun di wilayah DKI Jakarta diperkirakan berjumlah sekitar 30 ribu massa dari berbagai organisasi buruh Jabodetabek.
Juru bicara Gebrak serta Sekertaris Jenderal Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Damar Panca menjelaskan unjuk rasa tersebut akan dilaksanakan pagi hari dengan rute dari Bundaran HI menuju Istana Negara.
"Kumpul jam 9 pagi. Rutenya dari bundaran HI terus kemudian ILO kita akan mampir ke ILO sebentar terus kemudian ke patung kuda, MK, RRI sampe ke Istana," jelas Damar saat jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Damar menerangkan selain menuntut hak-hak normatif buruh, dalam unjuk rasa nanti Gebrak pun menuntut adanya pembangunan politik alternatif yang lebih berpihak kepada kaum buruh.
"Selama ini berbicara soal isu-isu normatif pemburuhan misalkan outsourcing, upah layak namun kini ada tingkat kesadaran politk. Kita sadar ada kebutuhan mendesak yaitu pembangunan politik alternatif saatnya kaum buruh untuk membangun kendaraan politiknya sendiri," terangnya.
Damar merasa partai politik pada rezim saat ini hanya memiliki kepentingan pemilik modal. Oleh karena itu ia menginginkan adanya kendaraan politik yang mampu membela suara para buruh.
"Yang membuat UU itu adalah partai-partai yang ada di legalistif termasuk pimpinan eksekutifnya bukan perwakilan dari buruh, bukan representasi dari kekuatan rakyat tapi rezim-rezim yang memang dikuasai oleh kekuatan modal," katanya.
Ia berharap keinginan tersebut dapat membangun kesadaran gerakan rakyat untuk membangun kendaraan politik sendiri.
"Sehingga penting bagi kita untuk kemudian memajukan kualitas kesadaran politik gerakan rakyat itu untuk membangun kekuatan politik sendiri dan siap berhadapan dengan rezim yang berkuasa," harapnya.
Baca Juga: Hari Buruh, Ada Tulisan 'Tamasya Al-May Day 5/1' di Bunga Ahok
Beberapa organisasi yang terlibat pada unjuk rasa nanti ialah KPBI, KASBI, KSN, Jarkom SP Perbankan serta 30 organisasi dan LSM lainnnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting