Suara.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai pemerintah tak perlu mengubah keputusan cuti bersama lebaran 2018 sebanyak tujuh hari kerja.
Menurut dia, cuti selama tujuh hari bisa memberi ruang peningkatan putaran uang di daerah.
"Artinya saya mendorong pemerintah tidak mengubah sikap," kata Bambang, Jumat (4/5/2018) seperti dikutip dari Solopos.com-Jaringan Suara.com.
Sebelumnya, cuti bersama ditetapkan sebanyak empat hari, yakni 13,14,18,19 Juni 2018. Hari Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 15 dan 16 Juni 2018.
Pemerintah kemudian menambah tiga hari cuti bersama yang dimulai dari 11 hingga 20 Juni 2018.
Detailnya adalah 11, 12, 13, 14 Juni (cuti bersama), 15 dan 16 Juni (libur lebaran), 17 Juni (minggu), dan 18, 19, 20 Juni (cuti bersama).
Keputusan itu tercantum dalam dalam SKB Tiga Menteri bernomor 223/2018, nomor 46/2018, dan nomor 13/2018.
Pertimbangan lamanya cuti untuk mengurai kemacetan arus mudik Lebaran.
Wacana revisi kebijakan cuti tujuh hari kemudian muncul menyusul adanya desakan dari para pengusaha. Mereka menilai cuti tujuh hari berpotensi menekan produktivitas kerja.
Terkait hal itu, Bambang mengaku telah melakukan komunikasi, dan menyarankan untuk mengatur waktu operasional.
Baca Juga: Koma Dua Bulan Akibat Tersambar Petir, Pesepakbola Ini Meninggal
"Kan sudah saya sampaikan bisa diatur, teman-teman Kadin juga sudah [berkomunikasi]," ujar Bambang.
Menurut Bambang, perpanjangan masa cuti bersama juga akan memberikan penyegaran bagi pekerja.
"Penambahan masa cuti juga memberikan pergerakan uang di daerah dan penyegaran untuk karyawannya," ujar dia.
Sementara, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan bakal mengumumkan kebijakan pemerintah soal cuti bersama pada Senin (7/5/2018) mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?