Suara.com - Presiden Joko Widodo batal membuka secara langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Selasa (8/5/2018) sore.
Rakernas Hanura sedianya digelar pada pukul 17.00 WIB, tetapi Presiden Jokowi baru bertolak dari Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan pukul 16.40 WIB.
Jokowi dan rombongan baru tiba di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau, pada pukul 18.05 WIB.
Meski Presiden Jokowi tidak hadir, Rakernas akhirnya dibuka oleh Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang. Dalam sambutannya, politikus yang akrab disapa Oso ini menegaskan partai yang ia pimpin tetap mendukung Presiden Jokowi di Pilpres 2019.
"Kita enggak mau bikin suasananya tegang, kita mau suasananya tenang, sama dengan apa yang dipikir oleh Pak Jokowi, makanya tadi kita mulai tepat jam 5," kata Oso di Novotel, Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Harusnya kan Pak Jokowi jam 1 sudah sampe di sini, tapi dia jam 6 baru mendarat di sini," Oso menambahkan.
Meski demikian, Oso tetap melaporkan hasil pembukaan Rakornas kepada Presiden Jokowi. Laporan disampaikan Oso ke Presiden Jokowi di Novotel, setelah mantan Gubernur DKI Jakarta melakukan blusukan ke Mal Ciputra Seraya.
"Jadi enggak salah kan kalau saya memulai dan saya membuka dan saya udah minta izin sama beliau saya akan meneruskan. Dia bilang silakan," tutup Oso.
Berita Terkait
-
Politikus Partai Hanura Pemilik Tempat Karaoke Plus Prostitusi Ditahan
-
Buka Bersama Partai Hanura dengan Kepala Daerah, Gubernur Aceh Beberkan Cerita Saat Retret
-
Kampanye Akbar Pramono-Rano Tanpa Bendera PDI Perjuangan dan Hanura, Ada Apa?
-
Pramono-Rano Dapat Tambahan Dukungan Partai Hanura, RK-Suswono Didukung PKN
-
Cek Fakta: PKB Dukung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO