Suara.com - Tim Densus 88 banyak melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Jawa Timur, setelah rentetan aksi bom bunuh diri melanda daerah tersebut.
Sampai Senin (14/5/2018), Densus 88 telah membekuk dan melumpuhkan 13 orang terduga teroris.
"Saat ini penindakan yang dilakukan Densus 88 sudah berjumlah 13 orang. Sebanyak 9 dalam kondisi hidup dan 4 meninggal," terang Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mangera.
Untuk 4 terduga teroris yang meninggal akibat kontak senjata, semua berasal dari tempat kejadian perkara Sidoarjo.
Sementara sembilan terduga teroris yang masih hidup, Barung tidak menyebutkan daerah-daerah penangkapannya.
Dia hanya menambahkan salah satu terduga ditangkap di Gedung Graha Pena Jalan A Yani, Surabaya.
"Salah satu terduga diamankan di Graha Pena," katanya.
Informasi yang dihimpun Suara.com di lapangan, terduga teroris yang diamankan di Graha Pena berjenis kelamin laki-laki. Dia bekerja di salah satu perusahaan yang menyewa gedung tersebut.
Barung menegaskan, untuk profil dan nama-mana terduga tidak akan dibuka kepada media.
Baca Juga: Menhan Sebut Ada Terorisme karena Masyarakat Kurang Bersatu
"Saya tidak akan membuka nama maupun pribadi terduga yang diamankan secara detail," terangnya.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror berhasil melakukan penindakan terhadap 7 terduga teroris yang berencana melakukan serangan di dua tempat. Dua tempat tersebut adalah Sukodono Sidoarjo dan Jembatan Merah Surabaya.
Penindakan yang dilakukan di Sukodono Sidoarjo, 2 terduga berhasil ditangkap dan dua lagi ditembak mati setelah sebelumnya terjadi baku tembak.
"Untuk yang di Surabaya ditangkap 3 terduga. Jadi total 7 orang," tuturnya. [Achmad Ali]
Berita Terkait
-
Menhan Sebut Ada Terorisme karena Masyarakat Kurang Bersatu
-
Bayu Jadi Martir Halau Teroris, Ini Pesan Haru Istri ke Balitanya
-
Banyak Bom Bunuh Diri, Polri Minta Masyarakat Tetap Tenang
-
Pengusaha Kaya Janjikan Rp 1 Miliar ke Penangkap Teroris Surabaya
-
Bom Meledak di Surabaya, Polda Metro Jaya Perketat Penjagaan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya