Suara.com - Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Solahudin mengungkapkan bahwa sosial media memiliki peran penting dalam penyebaran paham radikalisme di Indonesia. Ia menemukan data terdapat 60 telegram yang dibuat oleh kelompok ISIS Indonesia.
Solahudin menjelaskan data tersebut diperoleh pada 2017 lalu. Selain 60 channel di Telegram, adapun puluhan forum diskusi tertutup di dalamnya.
"2017 lebih dari 60 Telegram berbahasa indonesia. Lebih dari 30 private chat forum diskusi. Semua dibentuk oleh kelompok ISIS Indonesia," jelas Solahudin dalam diskusi 'Cegah dan Perangi Aksi Teroris' di Gedung Kementerian Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Solahudin memaparkan terdapat ratusan pesan mengandung kekerasan yang dikirim dalam channel Telegram tersebut.
"Berapa pesan yang didistribusikan per hari? 1 channel 80-150 pesan kekerasan yang didistribusikan. Kalau lebih dari 60, kita hitung sederhana saja, dalam waktu 24 jam, itu disebarkan berapa ribu pesan kekerasan," paparnya.
Cepatnya pesan yang disampaikan dalam sosial media tersebut mendukung cepatnya penyebaran paham radikalisme.
"Intensifnya orang terpaparnya dengan paham kekerasan, yang membuat proses radikalisasi berlangsung lebih kencang," ucap Solahudin.
Ia pun mencontohkan hal tersebut pada sosok Anggi, perempuan yang menjadi salah satu pelaku rencana peledakan bom panci di Bandung pada Agustus 2017.
Solahudin mengatakan bahwa Anggi adalah seorang TKW di Hongkong. Anggi bukanlah perempuan yang agamis, akan tetapi tiba-tiba Anggi mengunggah video dirinya dalam baiat (upacara pengangkatan pemimpin) Abu Bakar Al Bagdadi di Hong Kong.
"Anggi bukan orang agamis, sama sekali tidak pakai jilbab. Tapi teman-temannya mulai melihat perubahan diri Anggi pada Desember 2016," katanya.
Solahudin menemukan data bahwa sebelum Anggi mengunggah video tersebut, ternyata Anggi sudah bergabung dengan puluhan channel-channel Telegram berisikan doktrin-doktrin radikalisme.
"Dia banyak bergabung dengan channel-channel telegram. Lebih dari 50 channel telegram, 30 private chat dia bergabung. Bahkan dia jadi admin channel telegram sendiri," ucapnya.
Oleh sebab itu, Solahudin mengatakan seseorang bisa berubah menjadi radikal secara cepat hanya karena asupan-asupan doktrin dari sosial media.
"Selama 24 jam dia terpapar pesan-pesan radikal yang akibatnya proses radikalisasi pada Anggi berlangsung sangat kencang. Desember radikalisasi, Agustus dia merencanakan aksi teror. Kurang dari setahun," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf