Suara.com - Kehidupan keluarga Dedi Sulistiantono atau Teguh, terduga teroris yang tewas ditembak di Jalan Sikatan IV, Surabaya, Jawa Timur, berubah drastis. Perubahan ini terjadi dalam dua tahun belakangan ini.
Tetangga kos dari Dedi sekeluarga, Dwi Setyo, yang sudah dua tahun lamanya bertetangga menceritakan kesehari-harian Dedi beserta istrinya. Dedi sendiri kerap dipanggil Teguh oleh para tetangganya.
"Kehidupan mereka bisa-biasa saja. Istrinya biasa disapa Mbak Yanti berjualan arem-arem dan puding. Sementara yang lelaki saya biasa sapa Pak Teguh," ujar Dwi pada suara.com, di Surabaya, Rabu (16/5/2018)
Dwi sendiri mengaku jika dia hanya sering berinteraksi dengan istrinya. Sementera interaksi dirinya dengan terduga teroris Dedi sangat minim.
"Saya dengan Ibu Yanti masih sering berinteraksi. Sementara dengan Pak Teguh cukup jarang, hanya bertegur sapa saat bertemu di penjual bakso," imbuhnya.
Berbeda halnya dengan Udin, yang bekerja sebagai tukang servis elektronik. Udin mengaku sering mendapat orderan dari Dedi Sulistianto.
"Pak Teguh sering servis ditempat saya, mulai televisi hingga handphone ke saya," ungkap Udin.
Udin mengenal Dedi cukup lama, sekitar lima tahun, Udin mengetahui lelaki yang tinggal di Sikatan IV ini mulai berubah beberapa tahun belakangan.
"Sudah lima tahun tinggal kos di daerah sini. Istrinya baru dua tahunan ini pakai cadar dan memakai baju jubah, dia juga pernah cerita kalau tempat ngaji dan salatnya di daerah dorowari," paparnya.
"Cuma belakangan ini, suaminya jarang keluar, malah yang sering servis dan keluar isi air galon di depan yang istri," pungkasnya. (Dimas).
Berita Terkait
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
-
Bukan Mau Kudeta, Pak! Memahami Keresahan Rakyat di Balik Stigma Makar
-
Situasi Memanas! Prabowo Perintahkan Tindak Tegas: Makar dan Terorisme Jadi Sorotan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek