Suara.com - Terdakwa kasus dugaan merintangi penyidikan Fredrich Yunadi ikut mengomentari peristiwa teror yang dilakukan para teroris akhir-akhir ini. Menurutnya, jalan keluar agar keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) tetap terjamin adalah pemerintah harus kembali berbenah.
"Menurut saya pemerintah introspeksi. Mungkin ada suatu kekuarangan dalam menjaga kamtibmas. Ini kan yang diserang adalah markas kepolisian," katanya di Gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
Mantan penasihat hukum dari Setya Novanto tersebut mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi dirinya yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia hanya bisa berdoa, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kami mendoakan dan mengharapkan tidak terjadi lagi. Tapi kan kemarin terjadi lagi. Bisa saja terjadi besok atau lusa, kan kita tidak mengerti. Mudah-mudahan saja tidak. Tapi bagaimanapun pemerintah harus introspeksi. Pasti ada sesuatu yang salah," kata Fredrich.
Dia pun menceritakan penjagaan yang dilakukan oleh pihak rumah tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur selama maraknya aksi teror. Dia juga menyampaikan perbedaan pelayanannya dengan rutan KPK.
"Luar biasa (pengamanan). Mereka sangat profesional. Kalau di Rutan KPK itu amatir, jauh sekali. Rutan Cipinang sangat profesional, sangat menghormati hak asasi manusia. Karena memang namanya rutan, prejudice innocent. Kita kan praduga tak bersalah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?