Suara.com - Oknum kepala sekolah di Pontianak, Kalimantan Barat, berinisial FSA akhirnya diperiksa Direskrimsus Polda setempat, atas dugaan kasus menyebar ujaran kebencian melalui media sosial.
Itu setelah FSA mengunggah tulisan yang dianggap menghina korban bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) akhir pekan lalu.
Kapolda Kabar Inspektur Jenderal Didi Haryono, sempat menyambangi yang bersangkutan di ruang pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Kalbar, Pontianak, Selasa (15/5), bersama beberapa pejabat utama Polda Kabar.
Ia mengatakan, bahwa yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan, dan pemeriksaan tersebut dengan melihat dari alat bukti, serta mengumpulkan alat bukti yang ada.
"Apabila alat buktinya cukup, tentu ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan," kata Didi kepada Antara, Kamis (17/5/2018).
Ia menjelaskan, jika sudah ditingkatnya pada tahap penyidikan, maka yang bersangkutan statusnya ditingkatkan menjadi tersangka.
"Saya berkeyakinan ini bisa ditingkatkan menjadi statusnya tersangka," ujarnya.
Menurut dia, FSA baru saja tiba dari Kabupaten Kayong Utara, dan langsung menjalani pemeriksaan.
Pada saat pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Kayong Utara, merupakan pemeriksaan awal terhadap yang bersangkutan, sehingga ditarik ke Mapolda Kalbar untuk pendalaman pemeriksaan, katanya.
Baca Juga: DPR: Perkuat Intelijen Sebelum Berantas Terorisme
"Kemungkinan pekan ini, status yang bersangkutan sudah dapat ditetapkan," kata Didi.
Sebelumnya, FSA mengunggah sejumlah tulisan ke akun Facebook miliknya yang dinilai menghina korban bom bunuh diri tiga gereja Surbaaya.
"Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. Sekali ngebom: 1. Nama Islam dibuat tercoreng ; 2. Dana trilyunan anti teror cair; 3. Isu 2019 ganti presiden tenggelam. Sadis lu bong... Rakyat sendiri lu hantam juga. Dosa besar lu..!!!" tulis FSA.
Ia juga menyebut tragedi bom di Surabaya sebagai drama” yang dibikin polisi agar dana anggaran untuk Densus 88 Antiteror bertambah.
"Bukannya 'terorisnya' sudah dipindahin ke NK (Nusakambangan)? Wah ini pasti program mau minta tambahan dana anti teror lagi nih? Sialan banget sih sampai ngorbankan rakyat sendiri? Drama satu kagak laku, mau bikin drama kedua," tulis FSA.
Berita Terkait
-
Dibekuk Densus 88, Satu Terduga Teroris Probolinggo Berstatus PNS
-
Digerebek Densus, Sandal Terduga Teroris Ketinggalan di Masjid
-
Tangis Weny saat Kali Terakhir Merapikan Rambut Evan dan Nathan
-
Duarr, Tiga Truk Isi Bahan Bom Diledakkan di Mojokerto
-
Mayat Pelaku Bom Bunuh Diri Surabaya Mulai Berbau Busuk dan Anyir
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'
-
Prabowo Bantah Dibayangi-bayangi Jokowi: Beliau Tak Pernah Titip Apa-apa, Ngapain Takut?
-
Didakwa Rugikan Negara Rp1,25 T, Eks Dirut ASDP Beberkan Kalkulasi Untung di Persidangan