Suara.com - Dua terduga teroris berinisial W dan H yang ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri saat penyergapan di Perum AURI, diketahui tergesa-gesa meninggalkan salat Tarawih di Masjid Nurul Huda.
Mereka menunaikan salat Tarawih di Masjid Nurul Huda kompleks Perum AURI, di Jalan Avia RT3/RW1 Desa Kwadengan, Kecamatan Kota Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018) malam.
Nyonya S, saksi mata, mengakui W dan H meninggalkan salat Tarawih ketika jemaah lain masih melakukan salat Witir.
Bahkan, saking tergesa-gesanya, mereka meninggalkan sandal di tangga depan pintu masuk masjid.
"Dua terduga teroris itu, yakni W dan H, tergesa-gesa meninggalkan Masjid Nurul Huda. Padahal salat Tarawih belum selesai," terang Nyonya S seperti diberitakan Times of Indonesia—jaringan Suara.com.
Nyonya S mengungkapkan, dirinya mengetahui jemaah salat Tarawih sempat menegur terduga teroris berinisial W karena terburu-buru meninggalkan masjid.
"Mereka keluar masjid terburu-buru, sampai tidak pakai sandal. Sandalnya ditinggal di masjid. Mereka sempat ditegur jemaah, karena kok belum selesai salat sudah pergi,” tuturnya.
“Namun, tak lama setelah kedua terduga teroris itu keluar dari masjid, terdengar suara tembakan, yang mungkin dilakukan oleh Densus 88 itu," kata Ny S.
Satu dari dua terduga teroris tersebut akhirnya tewas ditembak Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Juga: Polisi Riau Naik Pangkat Setelah Tembak Mati Teroris
"Iya benar, saya mendapat laporan seperti itu. Ada dua orang yang diamankan densus 88 tadi. Mereka berdua bertamu di rumah nomor 193. Rumah tersebut merupakan rumah orang tua terduga teroris BS," jelas Heri Soesanto, Ketua RT3/RW 1, Kamis (17/5) dini hari.
Heri yang juga menjabat Asisten 1 Pemkab Sidoarjo itu mengungkapkan, informasi yang dia dapat, keduanya ditangkap sehabis salat Tarawih di masjid.
"Ada dua orang yang diamankan. Satu terduga teroris ditembak mati dan yang satunya dilumpuhkan saat penyergapan Densus 88 tadi. Mereka adalah W dan H," pungkas Heri.
Berita ini kali pertama diterbitkan Times of Indonesia dengan judul “Terduga Teroris Ini Tinggalkan Sandalnya di Masjid”
Berita Terkait
-
Satu Terduga Teroris Sidoarjo Tewas Ditembak Usai Salat Tarawih
-
Dua Terduga Teroris di Sidoarjo Digerebek Seusai Salat Tarawih
-
Tangis Weny saat Kali Terakhir Merapikan Rambut Evan dan Nathan
-
Duarr, Tiga Truk Isi Bahan Bom Diledakkan di Mojokerto
-
Mayat Pelaku Bom Bunuh Diri Surabaya Mulai Berbau Busuk dan Anyir
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali