Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengaku lembaga yang dipimpinnya saat ini kelelahan dalam memberantas korupsi. Pasalnya, sebagai lembaga yang independen dalam memberantas korupsi, KPK dilepas sendirian dalam menghadapi para koruptor.
"Sampai hari ini KPK kelelahan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Karena apa? Karena KPK itu seolah-olah sendirian saja," katanya saat menghadiri acara bertajuk "Refleksi Gerakan Antikorupsi" di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Kesendirian KPK dalam memberantas korupsi diungkapkan Syarif ketika menghadiri rapat di Komisi III DPR. Dalam rapat tersebut, Komisi III sebagai mitra kerja KPK malah banyak yang menekan KPK.
"Lihat saja kalau kami hadir di Komisi III DPR, kita didukung sedikit saja. Kami diliputi banyak tekanan itu," kata Syarif.
Namun, mantan dosen pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, tersebut merasa heran dengan politikus ketika berkampanye. Pada saat itu, mereka menyampaikan bahwa dirinya akan menomorsatukan pemberantasan korupsi.
"Tapi anehnya setiap kampanye, agenda korupsi nomor satu. Tapi kelakuan kurang tahu. Kenyataannya begitu," katanya.
Syarif mengatakan, dalam memberantas korupsi KPK seharusnya didukung oleh pemerintah dan DPR. Sebab, dalam menjalankan tugasnya, KPK perlu berkoordinasi dengan aparat pemerintah.
"KPK itu melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah dalam pencegahan. Supervisi dengan penegak hukum lainnya, seperti polisi, kejaksaan, dan sebagainya," tutup Syarif.
Berita Terkait
-
Korupsi Bupati Bengkulu Selatan dan Istri, KPK Geledah 3 Lokasi
-
Dua Saksi Ahlinya Ditolak, Fredrich Geram Berdebat dengan Jaksa
-
Perusahaan Milik Bupati Kebumen Jadi Tersangka Pencucian Uang
-
KPK Periksa Joko Widodo di Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan
-
Lagi, KPK Akan Umumkan Korporasi yang Terlibat Pencucian Uang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya