Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai pemberian hukuman seumur hidup terhadap pelaku terorisme dirasa sudah cukup. Dengan kata lain, Komnas HAM menolak pemberian hukuman mati kepada pelaku terorisme.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengingatkan bahwa mati justru merupakan tujuan utama pelaku terorisme.
"Mati itu bagi para teroris adalah harapan. Makanya ada bom bunuh diri," ujar Choirul usai diskusi bertema "Koopsusgab, RUU Antiterorisme dan Deradikalisasi" di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2018).
Ia pun mencontohkan pengalaman dalam kasus Amrozi, di mana setelah mereka ditembak masyarakat memang menghujatnya. Namun bagi kelompoknya, menurut Choirul, Amrozi justru dinilai sebagai pahlawan.
"Diviralkan macam-macam seperti itu. Kita butuh bongkar jaringannya," ujarnya.
Choirul mengatakan, yang harus dipahami semua pihak adalah bagaimana melawan terorisme. "Pekerjaan ini macam-macam, membongkar jaringan (yang) melakukan terorisme, bukan (sekadar) deradikalisasi. Itu penting," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa Komnas HAM dari dulu memang menolak pemberian hukuman mati. Menurut Choirul, pemberian hukuman mati tidak akan bisa membongkar jaringan teroris.
"Coba seandaianya Aman Abdurrahman mati, dibawalah jaringan terorismenya ke alam kuburnya. Padahal (penanganan) terorisme tulang punggungnya adalah bongkar jaringan. Kalau jaringannya dibawa mati, memang bisa dibongkar?" tuturnya.
Berita Terkait
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Logika Sesat dan Penyangkalan Sejarah: Saat Kebenaran Diukur dari Selembar Kertas
-
Komnas HAM: Solidaritas Publik Menguat, Tapi Negara Tetap Wajib Pulihkan Sumatra
-
Di Negara Ini Koruptor Dihukum Mati, Beda dengan Indonesia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang