Suara.com - Presiden RI Joko Widodo menyinggung biaya pengobatan di Jakarta yang mahal. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan biaya pengobatan di Jakarta sudah jauh lebih menurun.
Pasalnya kata Sandiaga, Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 17 persen dari APBD Provinsi Jakarta 2018.
"Biaya kesehatan memang sekarang kalau di DKI sudah terpetakan jauh menurun, karena yang kami alokasikan dana 17 persen (dari APBD). Dan alhamdulillah DKI kemarin mendapat penghargaan sebagai satu dari tiga provinsi yang sudah Universal Health Coverage," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Selain itu, Sandiaga menuturkan Pemprov Jakarta memiliki cara untuk menurunkan biaya kesehatan di Jakarta dengan melakukan tindakan promotif-prefentif bukan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
"Jadi kami ingin memastikan juga kedepan, program-program Pemprov DKI ini adalah promotif-preventif. Bukan lagi kuratif dan rehabilitatif. Kami ingin menciptakan lapangan kerja di bidang kesehatan. Dan ini nanti pada akhirnya akan menurunkan beban kepada pemerintah untuk biaya kesehatan," kata dia.
Karena itu, Sandiaga berharap kedepan perlu tindakan promotif-preventif di bidang kesehatan. Dengan cara tersebut, ia meyakini dapat menurunkan biaya kesehatan secara signifikan.
"Harus dengan promotif-preventif. Kegiatan-kegiatan (bidang kesehatan) sekarang ini kan fokusnya masih kuratif dan rehabilitatif. Ke depan harus promotif-preventif. Dan di situ, nanti biaya kesehatan akan menurun secara signifikan," ucap Sandiaga.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menyebut salah satu program kesehatan yang sudah promotif-preventif yakni progran OK Ocare.
"Sudah sangat bisa mengurangi biaya. Program OK OCare itu bisa mengidentifikasi dan mengantisipasi tentunya kegiatan-kegiatan promotif-preventif yang bisa di-drive (didorong) dari kelurahan-kelurahan. Dan kita sekarang sudah punya puskesmas di level kelurahan. Itu yang nanti kita harapkan akan menurunkan biaya kesehatan," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyinggung mahalnya biaya pengobatan di rumah sakit di Jakarta saat bersilaturahmi dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional, atau perwakilan pemegang Kartu Indonesia Sehat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).
Hal tersebut dikatakan Jokowi kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan di hadapan para penerima JKN-KIS.
Jokowi menyebut, biaya pengobatan pasien BPJS DKI di Jakarta cukup mahal.
"Ada beberapa angka-angka mengenai beberapa yang dibayarkan oleh BPJS. Ada yang di Jakarta Pusat Rp 435 juta. Ini dibayar. Memang itu kewajiban kita. Jadi rakyat sehat kembali. Di Jakarta Pusat, ada yang Rp 356 juta ya dibayar. Jakarta memang mahal-mahal kalau sakit, Pak Gub," kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Berita Terkait
-
Gerakan #2019GantiPresiden Membuat Elektabilitas Jokowi Turun
-
Guru Sekolah Tahu RJ Bikin Video Ancam Presiden Jokowi
-
Jelang Pilpres, SBY dan Prabowo Belum Juga Bertemu karena Sibuk
-
Takjil Gratis #2019GantiPresiden Akan Dibagikan Dekat Istana
-
Prabowo Akan Bertemu SBY, PDIP Masih Yakin Demokrat Dukung Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD