Suara.com - Sebanyak 331 napi kasus pidana umum dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kota Pekalongan, Jawa Tengah dipindah ke Pulau Nusakambangan, Cilacap.
Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat, delapan bus yang membawa 331 napi tersebut tiba di tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan sekitar pukul 03.00 WIB dengan pengawalan personel Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Selain itu, puluhan personel Kepolisian Resor Cilacap tampak berjaga di sekitar Dermaga Wijayapura, beberapa di antaranya menyandang senjata laras panjang.
Sesampainya di halaman dalam Dermaga Wijayapura, bus-bus tersebut diseberangkan menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan secara bergilir menggunakan sebuah kapal penyeberangan jenis Ro-Ro.
Sebanyak dua bus terakhir diseberangkan dari Dermaga Wijayapura menuju Dermaga Sodong pada pukul 05.45 WIB.
Dikutip dari Antara, Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap Hendra Eka Putra mengatakan, jumlah napi yang dipindah dari Lapas Kelas II-A Kota Pekalongan 331 orang.
"Seluruhnya terpidana umum dan akan ditempatkan di Lapas Kelas II-A Besi, Nusakambangan, sedangkan dua napi kasus terorisme yang ada di Lapas Pekalongan dibawa ke Semarang," kata Eka yang juga Kepala Lapas Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan.
Ia mengatakan pemindahan ratusan napi Lapas Pekalongan ke sejumlah lapas, termasuk Nusakambangan, dilakukan karena lembaga pemasyarakatan tersebut sudah tidak layak ditempati akibat rob yang sering terjadi.
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui apakah pemindahan napi dari Lapas Pekalongan itu bersifat sementara atau permanen.
"Kami menunggu perintah dari Dirjen Pemasyarakatan," katanya.
Disinggung mengenai jumlah napi kasus terorisme di Nusakambangan, Hendra mengatakan sekitar 200 orang dan tersebar di seluruh lapas se-Nusakambangan kecuali Lapas Terbuka.
"Di Lapas Batu ada 26 napi kasus terorisme. Kalau lapas lainnya, saya enggak hafal, tapi seluruhnya lebih dari 200 orang, beberapa di antaranya berstatus tahanan dan akan dipindahkan secara bertahap," katanya.
Berita Terkait
-
KPU Tetap Larang Mantan Napi Mencalonkan Diri di Pemilu
-
Napi Teroris Nusakambangan di Bogor Tempati Satu Sel Seorang Diri
-
Hujan Iringi Kedatangan Napi Teroris ke Penjara Gunung Sindur
-
Jelang Kedatangan 58 Tahanan Teroris, Rutan Gunung Sindur Steril
-
Lapas Baru Teroris Akan Dibuat di Nusakambangan dan Cikeas
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terkini
-
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen, Target 20 Dunia, Indonesia Kapan Menyusul?
-
Kontroversi Unggahan Diduga Anak Menkeu Purbaya Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Demo Mahasiswa karena Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara?
-
Usut Kasus Korupsi CSR BI dan OJK, KPK Panggil Analis Senior Pratomo Anindito
-
Nasib Mercy BJ Habibie usai Disita KPK dari Ridwan Kamil: Bakal Dilelang, Ini Skemanya!
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, Mobil Tertabrak Kereta Api Ranggajati di Probolinggo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Pemkab Mojokerto Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas Daerah
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Respons Prabowo soal Tuntutan 17+8 : Tim Investigasi Independen OK, tapi Penarikan TNI...?