Suara.com - Direktur Center for the Study of Religion dan Culture (CSRC) UIN Jakarta Irfan Abubakar memberikan masukan jika pesantren harus membangun kontra narasi terhadap ideologi pemahaman ekstremis. Sehingga memberikan pencerahan ke masyarakat perihal isu terorisme.
Pesantren juga perlu mengembangkan strategi alternatif untuk mempromosikan persatuan, perdamaian, dan toleransi. Sehingga ideologi teroris bisa terkubur dengan narasi toleransi tersebut.
Kontra narasi itu bertujuan melemahkan narasi ekstremis. Hanya saja, pesantren harus menguasai ideologi ekstremis terlebih dahulu agar berhasil.
"Kemudian pesantren harus melihat kelemahan legitimasi ayat dan hadist yang dipakai kaum ekstrimis. Dari segi keislamannya pesantren harus menguasai," kata Irfan di Hotel Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (25/5/2018).
Irfan menambahkan pesantren harus mencari kelemahan narasi yang dibangun oleh kaum ekstremis agar orang yang memiliki kontra narasi tersebut. Kemudian baru dijelaskan alternatifnya seperti apa.
"Jelaskan ayat lain yang bicara tentang perdamaian dan toleransi. Bahwasanya Al Quran tidak menjelaskan konsep negara itu seperti apa. Prinsip keadilan dan kesejahteraan sesungguhnya bisa terlaksana," jelasnya.
Irfan mengatakan kalangan pesantren memiliki ilmu untuk membangun kontra narasi tersebut. Tetapi Irfan menyebut kekurangan dari pesantren adalah cara pengemasan narasi itu.
"Karena para ekstrimis ini menggunakan narasi atau kekuatan retorika dan memaikan bahasa, lalu memainkan emosi orang untuk menerima narasi tersebut. Pesantren belum melakukan itu. Sekarang waktunya untuk melakukan strategi yang sama," tandas Irfan.
Berita Terkait
-
Jokowi Bagi Ratusan Sertifikat Tanah Masjid sampai Pesantren
-
Sidney Jones: Diprediksi Tak Ada Bom Bunuh Diri Mengajak Anak
-
Polisi Belum Pastikan Bonaji Bakar Al Quran di Pesantren
-
Ini Sosok Mantan Santri Pembakar Al Quran di Pesantren Yogyakarta
-
Awal Mula Cerita Pembacokan Santri di Pesantren Pemekasan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!