Suara.com - Empat narapidana yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tertangkap sedang menyalahgunakan narkoba jenis sabu-sabu.
Kepala Humas Polres Bangkinang, Iptu Deni Yusra kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa (29/5/2018) menjelaskan, dari tangan empat narapidana yang juga terlibat kasus penyalahgunaan narkotika tersebut disita satu sisa paket sabu-sabu.
"Dari para pelaku ini disita barang bukti satu paket sisa narkotika jenis sabu-sabu yang sudah dipakai dan satu buah kaca pirek," katanya.
Deni menjelaskan, keempat narapidana yang seluruhnya laki-laki tersebut masing-masing berinisial AG, MU alias UD, TH alias TA dan FT alias PC.
Selain menyita barang bukti berupa sabu-sabu dan kaca pirek, dia juga mengatakan jajarannya turut menyita sejumlah barang bukti lainnya seperti tiga unit telepon seluler, dompet, kotak musik serta uang tunai sebesar Rp450.000.
Ia menuturkan bahwa kasus itu terungkap saat petugas Lapas Klas IIB Bangkinang melakukan pemeriksaan rutin di sel-sel tahanan pada Senin (28/5). Saat pemeriksaan berlangsung, sipir melihat seorang narapidana yang tingkah lakunya sangat mencurigakan.
Napi berinisial AA itu kemudian terus dibuntuti petugas hingga akhirnya yang bersangkutan memasuki kamar kecil. Petugas yang curiga langsung melakukan penggerebekan dan ditemukan satu paket sabu-sabu dalam kondisi kosong atau telah digunakan.
"Petugas lapas kemudian berkoordinasi dengan Polres Kampar pascatemuan tersebut," kata Deni.
AA yang selanjutnya digelandang ke Mapolres Kampar mengaku baru saja mengkonsumsi serbuk haram itu bersama tiga napi lainnya. Berawal dari pengakuan itu, polisi bersama dengan pihak lapas langsung bergerak cepat dengan menangkap tiga tersangka lainnya.
Saat ini, Polres Kampar masih mendalami kasus tersebut, termasuk memburu pelaku yang menyelundupkan sabu-sabu ke dalam lapas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO