Suara.com - Sebanyak 50 napi yang diboyong dari Lembaga Pemasyarakatan II-A Metro, Kota Metro, Lampung, tiba di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Puluhan napi yang diangkut dengan tiga bus pariwisata serta dikawal personel Brimob itu tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Rabu, sekitar pukul 06.00 WIB, dan selanjutnya diseberangkan menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan.
Selama proses penyeberangan tersebut berlangsung, pengamanan di sekitar Dermaga Wijayapura ditingkatkan.
Bahkan, peningkatan pengamanan yang melibatkan puluhan personel Kepolisian Resor Cilacap itu dilakukan beberapa jam sebelum kedatangan bus pembawa napi dari Lampung itu.
Saat dihubungi dari Cilacap, Koordinator Lembaga Pemasyarakatan se-Pulau Nusakambangan dan Cilacap Hendra Eka Putra mengatakan 50 napi pindahan dari Lapas Metro itu seluruhnya terlibat kasus terorisme.
"Enggak ada yang pidana umum, semuanya teroris. Mereka ditempatkan di Lapas Pasir Putih dan Lapas Batu," kata dia yang juga Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan.
Selain 50 napi kasus terorisme yang dibawa masuk ke Nusakambangan, kata dia, sebanyak 30 tahanan kasus terorisme yang sebelumnya menempati sejumlah lapas di pulau "penjara" itu juga dipindahkan ke Rutan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Menurut dia, pemindahan tahanan kasus terorisme dari Pulau Nusakambangan ke Rutan Gunung Sindur masih akan dilakukan secara bertahap.
"Hari ini ada 30 orang yang dibawa ke Gunung Sindur. Di Nusakambangan masih ada beberapa tahanan karena di tempat saya saja masih ada 20 orang, di tempat (lapas) lain juga masih ada tapi saya enggak hafal," katanya.
Kendati demikian, dia memperkirakan jumlah napi kasus terorisme di Nusakambangan mencapai kisaran 200 orang.
Disinggung mengenai aktivitas napi kasus terorisme selama di dalam lapas khususnya yang tergolong berisiko tinggi (high risk), Hendra mengatakan pihaknya tidak mengizinkan napi-napi itu untuk melaksanakan salat tarawih di masjid.
"Mereka 'one man, one cell', satu orang dalam satu sel, sehingga melaksanakan salat tarawih sendiri-sendiri di dalam selnya. Kami telah menyediakan kebutuhan mereka seperti air untuk wudu," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ada Aman Abdurrahman, Seluruh Agenda Sidang PN Jaksel Ditunda
-
278 Anggota TNI dan Polri Jaga Sidang Terorisme Aman Abdurrahman
-
Catat, Berikut 9 Titik Rawan Jalur Mudik di Lampung
-
Nasir Abbas: Teroris Makin Kreatif, Tapi Kita Harus Lebih Pintar
-
RSCM Lengang dari Pengamanan saat Abu Bakar Ba'asyir Berobat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting