Suara.com - Misteri kematian seorang perempuan Sujiati (37) di Desa Lubuk Madrasah, Kecamatan Tengah Ilir pada 13 April 2018 lalu perlahan terungkap. Modus perampokan hanya untuk menutupi kelakuan pembunuh.
Dalam insiden tersebut, sang suami bernama Sujari (40) ditangkap atas dugaan menjadi otak pembunuhan.
Sujari membayar dua orang pemuda untuk menghabisi nyawa istrinya sendiri bernama Sujiati (37). Korban tewas bersimbah daerah ditembak pelaku dengan modus merampok rumah korban. Rabu (6/5/2018) siang, kejadian itu direka ulang oleh penyidik Satreskrim Polres Tebo. Dalam reka ulang itu, sebanyak 30 adegan itu diperankan pelaku.
“Sekitar 30 adegan diperankan oleh keempat pelaku pembunuhan. Keempat pelaku ini dari awal sudah bersekongkol ingin menghabisi nyawa korban Sujiati,” terang Kapolres Tebo AKBP Zainal Arrahman melalui Kasat Reskrim, AKP Hendra Wijaya.
Reka ulang adegan pembunuhan sadis di Lubuk Madrasah yang digelar pada pukul 13.00 WIB, juga dihadiri keluarga korban, keluarga pelaku, Kepolisian serta Kejaksaan Negeri Tebo.
“Untuk lokasi rekonstruksi pembunuhan Lubuk Madrasah ini kita alihkan ke belakang Mapolres Tebo. Memang bukan digelar di TKP, hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Hendra.
Eksekutor pembunuhan sadis di wilayah hukum Polsek Tengah Ilir, Tebo ini adalah Ragil Mestiono (40) dan Syaiful (34). Kedua eksekutor ini beraksi setelah diperintah oleh Sujari (40) dan Rohimi (37).
Sujari adalah suami dari korban Sujiati. Pembunuhan didasari dari perselingkuhan yang dilakukan Sujari dengan Rohimi. Karena ingin meresmikan hubungan terlarang mereka, Sujari dan Rohimi membuat rencana membunuh korban Sujiati. Setelah korban Sujiati meninggal dunia, Rohimi langsung mengajukan cerai dengan suami syahnya dan selanjutnya menikah dengan Sujari.
“Otak pembunuhan ini adalah pasangan selingkuh. Karena ingin meresmikan hubungan hingga jenjang pernikahan, pasangan selingkuh ini membuat rencana membunuh korban. Keduanya membayar Ragil Mestiono dan Syaiful sebagai eksekutor,” tegas Hendra.
Adegan awal rekonstruksi dimulai dari percakapan Sujari dan Rohimi yang ingin mencari dukun untuk menyantet korban. Lalu Sujari menanyakan, apakah keluarga Rohimi yang ada di Sarolangun kenal dengan dukun santet. Selanjutnya, Rohimi menghubungi Syaiful yang berada di Mandiangin. Kemudian Syaiful mengajak Ragil untuk ke Tebo dan menjalankan aksi perampokan yang disertai pembunuhan.
“Pada adegan ke 21, Syaiful dan Ragil masuk ke rumah dan mencekik korban Sujiati, namun karena korban masih memberikan perlawanan akhirnya di adegan ke 23, Ragil langsung menembak kepala Sujiati hingga tewas terkapar,” pungkas Kasat yang didampingi Jaksa Penuntut Umum (JPU), Tito SH.
Berita ini kali pertama diterbitkan metrojambi.com dengan judul "Korban Ditembak di Kepala Karena Melawan"
Berita Terkait
-
Ini Dia Otak Pembunuh Sadis Warga Jakarta di Apartemen Surabaya
-
Geger Mayat Perempuan Tak Bercelana Dalam Tergeletak di Kebun
-
Pembunuh Sadis Warga Salemba di Surabaya Ditangkap, Motif Cemburu
-
Warga Jakarta Tewas di Apartemen Surabaya, Pisau Berlumuran Darah
-
Misteri Kematian Warga Jakarta di Apartemen Educity Surabaya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul