Suara.com - Pakar Hukum Pidana Abdul Fickar Hadjar sangat menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang belum merealisasikan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk kasus dugaan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Padahal, menurutnya, pemerintah sudah menyaksikan sendiri tumpulnya kinerja kepolisian dalam menangani kasus tersebut.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa Jokowi akan kehilangan momentum untuk menjadi Bapak Anti Korupsi jika tak kunjung membentuknya.
"Presiden akan kehilangan momentum sebagai presiden yang anti korupsi," katanya kepada wartawan, Senin (18/6/2018).
Dosen Hukum pada Universitas Trisakti tersebut mengatakan, dirinya sudah sejak awal meminta Presiden Jokowi untuk membentuk TGPF. Sebab, kasus tersebut diduga merupa kelanjutan dari kasus kepolisian versus KPK.
"Sejak dulu saya menyarankan Presiden membentuk Tim Independen (untuk) menangani kasus ini. Kasus NB (Novel Baswedan) ini turunan dari konflik antara lembaga kepolisian dengan KPK," kata Fickar.
Karena diduga merupakan kelanjutan kasus antar-lembaga, dia mengatakan bahwa apa yang disampaikan Novel Baswedan soal keterlibatan jenderal polisi bisa saja benar.
"Karena itu, sinyalemen NB bahwa ada jenderal di belakang kasus ini, bisa jadi benar. Kepolisian diduga dan diperkirakan ada konflik kepentingan dalam menangani kasus ini, sehingga usulan Tim Independen cukup punya dasar yang kuat," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya
-
Resmi Diumumkan, Ini Dia 8 Hari Cuti Bersama 2026, Siap-siap Atur Jadwal Libur Panjang dari Sekarang
-
Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang, Pemerintah: Bukan Kesengajaan
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet