Suara.com - Pengemudi ojek online (ojol) di Makassar bernama Muh Ridwan (25) yang menolak mengantar penumpang difabel low vision (mata) Muh Lutfhi (28) viral di media sosial. Kejadian ini menuai banyak kritikan dari khalayak, khususnya aktivis disabilitas.
Lutfhi didampingi ibu kandung Mursyda (48) dan pengurus Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Perdik) Sulsel Nur Syarif Ramadan mengadukan peristiwa tersebut ke kantor Grab Area Makassar di kompleks Mal GTC, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.
Menyikapi hal itu, manajemen Grab Area Makassar melakukan mediasi dan meminta maaf atas perlakuan yang dialami penumpang yang merupakan penyandang difabel itu, di kantornya, Rabu (20/6/2018) pagi.
Manajemen Grab diwakili Marketing Eksekutive Grab Area Makassar Herisiswanto, Operasional Grab Bike Ahmad dan PE Grab Area Makassar Asriadi.
"Kami dari Grab Makassar meminta maaf kepada saudara kita yang difabel atas kejadian kemarin (11/6/2018). Pertemuan ini kita lakukan untuk ke depannya tidak terjadi lagi," ujar Ahmad.
Sedangkan Herisiswanto menerangkan, pasca-kejadian itu, Grab Area Makassar sudah mencanangkan program edukasi terhadap para driver dan masyarakat terkait difabel. Kegiatan itu bakal menggandeng Perdik Sulsel untuk memberi pemahanan terhadap kedua pihak.
"Di beberapa daerah sudah jalan dan ada penanganan khusus untuk teman-teman difabel. Kita bulan ini akan fokus untuk itu. Sederhana saja, bagaimana komunikasi dan mentritmen teman-teman difabel sendiri. Bagaimana menggunakan kendaraan online dengan baik dan aman. Kami akan fokus di dua sisi, tidak bisa dipungkiri juga ada resiko keteledoran pengguna jasa," terang Herisiswanto.
Sementara itu, Lutfhi mengaku kecewa lantaran mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari driver Grab Bike, Senin (11/6/2018). Saat itu ia hendak menghadiri buka puasa bersama aktivis difabel dan LBH di Jalan Raya Pendidika tak jauh dari kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
Salah satu trainer hipnoterapi yang berkantor di Bandung itu memesan ojol melalui akun ibunya. Namun saat driver tiba di rumahnnya, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamaran Somba Upu, Kabupaten Gowa, ia menangkap kelagat tidak bersahabat.
Baca Juga: Heboh Ciuman Hot Agnez Mo dan Chris Brown
"Saat ia (driver) datang, saya lihat gelagatnya sudah lain. Dia lihat saya dari atas sampai bawah. Dan saat saya tanya mau diantar di Jalan Pendidikan dia mengaku tidak tahu alamatnya. Padahal saya bilang bisa tunjukkan jalan kalau tidak tahu," Lutfhi menjelaskan.
Setelah itu, Ridwan meminta Lutfhi membatalkan pemesanan dan menggunakan Grab Car untuk mengantarnya ke tujuan. Namun permintaan ojol itu ditolak.
"Saya tidak mau cancel, dia cancel sendiri. Langsung pergi begitu saja dan tidak ada kata-kata apapun," kata dia.
Pada pertemuan itu, pengemudi yang menolak penumpang Ridwan juga dihadirkan. Ia mengaku menolak mengantar Lutfhi lantaran menilai resiko mengangkut penumpang difabel dengan motor sangat besar.
Ridwan mengaku trauma saat membonceng motor kerabatnnya yang juga difabel buta bebera tahun silam. Katanya, waktu itu ia mengendarai motor dan saat singgah di trafic light, tiba-tiba pijakan penumpangnya terlepas dan langsung terjatuh.
"Alasan saya menolak karena saya sudah pernah mengalami, keluarga saya sendiri yang tuna netra dia jatuh dari motor. Saya takut ambil resiko, saat dibonceng kakinya terpeleset," ungkap Ridwan. (Lirzam Wahid)
Berita Terkait
-
Jadi Tukang Begal, Remaja di Makassar Ini Ternyata Hobi Nyabu
-
Lebaran di Kediaman Wapres, Warga Makassar Rela Antre Sejak Subuh
-
Bocah 4 Tahun Korban Kapal Arista Ditemukan Mengapung di Lautan
-
Bocah 7 dan 12 Tahun Korban Kapal Karam Ditemukan
-
Kronologis Penemuan 2 Jenazah bocah Kecelakaan Maut KM Arista
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona