Suara.com - Sejumlah orang yang menyatakan diri sebagai perwakilan dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah (Jateng) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat (22/6/2018). Puluhan orang ini didampingi oleh aktivis Ratna Sarumpaet.
Kedatangan para perwakilan bersama Ratna Sarumpaet ini bertujuan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan keterlibatan Calon Gubernur (Cagub) Petahana Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kasus dugaan mega korupsi KTP elektronik atau e-KTP.
"Kami datang untuk meminta penjelasan tentang statusnya pak Ganjar. Karena mereka (perwakilan) mau Pilkada dan mereka jangan dibingungin," kata Ratna di Gedung KPK.
Ratna mengatakan Ganjar yang sudah terkait dalam kasus e-KTP seharusnya tidak diperbolehkan maju dalam Pilkada. Karena itu, dia bersama para perwakilan meminta KPK untuk tegas dan tidak pandang bulu.
"Kalau orang sudah terkait korupsi, harusnya kan tidak ikut Pilkada. Kan KPK yang membuat pengumuman, selalu KPK," kata Ratna.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari Jawa Tengah, Mohamad Idris mengatakan, kehadiran mereka di Gedung KPK karena Ganjar sudah lama dikaitkan dengan kasus e-KTP.
"Pertanyaan kami, kalau betul Pak Ganjar terlibat korupsi, kenapa KPK tak menindak beliau sebagaimana KPK menindak terduga koruptor lainnya. Kenapa beliau masih dibiarkan nyalon," kata Idris.
Ia menginginkan agar pemimpin Jawa Tengah ke depannya adalah sosok yang bersih. Mereka juga berharap Pilkada Jawa Tengah dapat berlangsung dengan bersih.
"Oleh karena itu, demi menghalau keraguan kami, kami menuntut KPK menyampaikan pada kami kebenaran status korupsi yang dituduhkan pada Pak Ganjar, supaya kami bisa ber-Pilkada dengan tenang. Supaya kami mendapatkan seorang gubernur yang bersih dari segala bentuk korupsi," Idris menambahkan.
Baca Juga: HUT DKI Jakarta, Puluhan Motor di Trotoar DPRD Diangkut Petugas
Berita Terkait
-
Rapih saat Pilkada, Polda Sulsel Sewa Tukang Cukur dari Madura
-
Khofifah Dilaporkan ke KPK, PD: Cara Kotor Jatuhkan Lawan Politik
-
Pengamat : Debat Publik Jadi Tolok Ukur Pemilih Menilai Paslon
-
Paslon Gubernur SumSel Janjikan Pemerataan Infrastruktur
-
Khofifah Diterpa Isu Korupsi, Ini Penjelasan Tim Pemenangan
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram