Suara.com - Kegiatan Syawalan dan Halal bi Halal Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo (PPLP-KP) yang berlangsung pada Minggu, (25/6/2018) di Dusun Pleret, Panjatan didatangi aparat kepolisian bersenjata laras panjang.
Widodo sebagai warga yang juga panitia penyelenggara mengatakan tindakan kepolisian berlebihan. Menurutnya ini hanya acara syawalan tidak ada tindakan yang akan mengarah ke aksi kekerasan
"Saya melihat bapak polisi bersenjata lengkap mengawal Syawalan PPLP. Ini Halal bi Halal kok dihadapi dengan laras Panjang, " kata Widodo dalam sambutannya.
Pengawalan dengan laras panjang menurut Widodo dianggap sudah mengarah ke cara-cara intimidasi. Walaupun demikian ia mengajak warganya untuk tidak takut dengan pihak kepolisian yang berjaga.
"Ini Halal bi Halal gitu saja pakai laras panjang, tapi warga ojo wedi (jangan takut)," pesannya kepada Warga PPLP-KP.
Ipda Tony selaku Kanit Reskrim Polisi Sektor Panjatan yang hadir dalam kegiatan syawalan PPLP-KP mengatakan pihak kepolisian yang dikerahkan sekitar 25 personil. Semuanya hanya bertugas mengamankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dalam acara ini kita hanya mengamankan situasi jangan sampai lalu lintas macet, adapun untuk peyelenggara agar acaranya bisa berjalan baik, tidak ada gangguan apapun," kata Ipda Tony di sela-sela acara.
Perihal ada personil yang membawa senjata laras panjang Ipda Tony membenarkan hal itu. Personil yang membawa dalam pengakuannya hanya 4 personil, menurut Ipda Tony itu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Kepolisian.
"Itu hanya SOP itu pun sudah ada komandan regu, bagaimana melakukan tindakan," ujarnya.
Walaupun demikian pihaknya menjelaskan tidak akan menggunakan senjata itu karena kegiatannya bentuknya syawalan dan pengajian.
"Di sini tidak digunakan, ini hanya pengajian dan syawalan," kata Ipda Tony.
Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo (PPLP-KP) merupakan warga yang menolak tambang pasir besi di Kulon Progo seluas 2.987 Hektar yang ruang hidupnya sangat terancam. (Somad)
Berita Terkait
-
Saling Serang Sudirman vs Ganjar di Debat Terakhir Pilgub Jateng
-
Lebaran Minim Kecelakaan dan Begal, DPR Apresiasi Kinerja Polri
-
Sniper Disiagakan di Sidang Gembong Teroris Aman Abdurrahman
-
Polisi Ungkap Bahasa Tubuh Aman Abdurrahman Mengundang Aksi Teror
-
5 Orang Rimba Jambi Diduga Tertembak Aparat Polisi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dulu Digugat, Kini Aset Harvey Moeis dan Koleksi Sandra Dewi Siap Dilelang Kejagung!
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Dishub DKI Bantah Warga Habiskan 30% Gaji untuk Transportasi: Nggak Sampai 10 Persen!
-
Sembunyi di Plafon dan Jatuh, Sahroni Ungkap Detik-detik Mencekam Penjarahan Rumahnya
-
Manuver Projo Merapat ke Gerindra: Rocky Gerung Sebut 'Gempa Bumi Politik' dan Minta Media Bongkar
-
Usai Jebol Bikin Banjir, Pramono Mau Kunjungi Tanggul Baswedan Besok
-
Tragis! Polisi Tewas di Tangan Pemabuk, Kronologi Ngeri Kasus Brigadir Abraham
-
Harta Karun Harvey Moeis-Sandra Dewi Siap Dilelang! Cek Daftar Rumah Mewah hingga Perhiasannya
-
Ahli Media Sosial di Sidang MKD Soroti Penyebaran Hoaks Cepat dan Respons Lambat DPR
-
Bahlil Temui Prabowo, Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sudah Sangat Layak