Suara.com - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow menganggap wacana Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhyono untuk mendorong putranya, Agus Harimurti Yudhoyono bertarung dalam Pilpres 2019 akan terganjal.
Jeirry mengatakan, ganjalan dalam jalan AHY menuju Pilpres 2019 itu adalah, terus tergerusnya pola dinasti politik dalam kancah politik kontemporer Indonesia.
Setidaknya, tren penurunan minat masyarakat terhadap calon pemimpin dari dinasti politik tertentu tampak pada Pilkada 2018.
Jeirry menjelaskan, masyarakat semakin dewasa dalam memilih pemimpinnya, sehingga turut berimbas pada munculnya sentimen anti-dinasti politik.
"Publik semakin anti terhadap dinasti politik. Jadi, menurut saya, mungkin proses AHY ke Pilpres 2019 tidak terlalu mulus,” kata Jeirry di Kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/6/2018).
Apalagi, publik kekinian sudah bisa membaca tujuan SBY mendorong AHY masuk bursa calon presiden maupun calon wakil presiden.
Padahal, AHY pernah keok dalam kontestasi politik level daerah, yakni Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
"Tapi SBY dan Demokrat sangat menampilkan politik dinasti dan ini vulgar banget. Model politik SBY dan Demokrat kan seperti itu. Sejak awal di DKI saja kita sudah tahu bahwa AHY tidak akan menang," katanya.
Menurutnya, langkah yang dipilih oleh SBY untuk Pilpres 2019 hanya melawan arus, di mana publik semakin cerdas dalam menentukan pemimpinnya.
Baca Juga: Susy: Prestasi Tunggal Putri Masih Tertinggal dari Sektor Lain
"Dia sedang melawan arus orang. Kalau melihat politik 2018 ini yang makin tidak suka dengan politik dinasti," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Lihat Hasil Pilkada 2018, PKS Yakin Menang di Pilpres 2019
-
Menang Banyak di Pilkada, PAN Mantap Calonkan Zulhas Jadi Capres
-
Demokrat Tetap Ingin Pasangkan JK - AHY di Pilpres 2018
-
Partai Besar Kalah di Pilkada, Pengamat: Peta Pilpres Berubah
-
Zulkifli Hasan Sebut Pilkada 2018 Jadi Rujukan Peta Politik 2019
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
-
Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
-
Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
-
Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
-
Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus