Suara.com - Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, menyatakan, ia terus berkoordinasi dengan KJRI Johor dan terus memantau perkembangan di lapangan terkait karamnya kapal di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Senin (2/7/2018), pukul 04.00 waktu setempat.
"BNP2TKI sudah berkoordinasi dengan KJRI Johor Bahru dan telah bersiaga penuh untuk ikut terlibat dalam penanganan dan pemulangan para korban ke daerah asalnya," ungkap Nusron Wahid, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Menurut Nusron, sampai saat ini, para korban selamat maupun meninggal sedang ditelusuri identitas dan daerah asalnya.
"Satgas PWNI KJRI Johor Bahru dan otoritas terkait di sana sedang bertugas untuk melakukan penanganan dan mendata para korban kapal tersebut," ujarnya.
Berdasarkan data di posko penanganan korban kapal karam di Tanjung Pangelih, ke-25 nama korban selamat adalah Kristin, Arsil, Milwan, Mohd Nasir, Supriadi, Hendra, Bartobo, Habibul, Abil, Panji, Tinus, Adi, Rismi, Jumilah, Hendri, Pian, Sukandi, Rumandi, Tainser, Anbar, Jefrianto, Isah, Masriadi, Tahri dan Jainal.
Informasi yang diperoleh berdasarkan brafaks yang diterima BNP2TKI, Senin (2 /7/2018), pukul 01.45 waktu Malaysia, Maritime Rescue Sub Center (MRSC) Johor telah menerima laporan kejadian perahu karam dari Jabatan Bomba dan Penyelamat (Pemadam Kebakaran) Bandar Penawar, Kota Tinggi, Johor. Laporan tersebut diteruskan kepada MTPPM Pengerang.
Lokasi kecelakaan berada di 6.5 NM Timur Tanjung Balau (perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi). Penumpang diperkirakan 44 orang, 38 orang laki-laki dan 6 perempuan. Korban selamat 24 laki-laki dan 1 perempuan, dan korban meninggal 1 perempuan, dan korban yang belum ditemukan sekitar 18 orang.
Korban yang selamat akan dibawa ke Pangkalan APMM Tanjung Sedili untuk proses lebih lanjut. Dari 25 korban yang selamat tersebut, 8 orang dibawa terlebih dahulu ke Sungai Rengit untuk dicek kesehatannya, karena ada yang luka ringan, sedang dan berat.
Untuk korban yang meninggal dunia akan dibawa ke rumah sakit Kota Tinggi, demikian keterangan yang didapat oleh BNP2TKI.
Selanjutnya, tim satgas Perlindungan WNI KJRI Johor Bahru telah mengunjungi posko APMM di Tanjung Pangelih untuk melakukan pendalaman penanganan terhadap kapal karam tersebut dan bertemu dengan para korban. Kasus tersebut akan disidik oleh penyidik APMM Tanjung Sedili, untuk proses lebih lanjut.
Untuk korban yang meninggal dunia akan disidik oleh Pasukan Polis Marin wilayah 2, Tampoi dan operasi SAR tetap dilaksanakan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kepala Bagian Humas BNP2TKI, Servulus Bobo Riti, mengatakan, sebelumnya Kepala BNP2TKI gencar memperingatkan kepada para PMI baik yang mudik maupun kembali ke negara penempatan agar menggunakan sarana yang benar dan jalur resmi, karena menyangkut kebaikan dan keselamatan.
"Tidak bosan-bosan BNP2TKI menghimbau agar para PMI menggunakan jalur resmi. Jangan ambil risiko dan jangan tergoda untuk kembali dengan mengambil jalan pintas seperti dengan menggunakan jalur kapal laut yang ilegal atau tongkang, karena sangat beresiko dan berbahaya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Nusron Wahid Datangi KPK, Minta Saran untuk Evaluasi Bisnis Pertanahan
-
DPR Dibuat Pusing: Komisi II Tanya Menteri ATR, Jawabannya 'Itu Tugas KKP'
-
Fakta 60 Keluarga Kuasai Separuh Lahan RI, Anggota DPR Desak Pemerintah Naikkan Pajak Konglomerat
-
Nasib 3,1 Juta Ha Lahan Sawit Sitaan Dipertanyakan, DPR Cecar Kementerian ATR/BPN
-
Amnesty Sebut 'Api Pati' Bisa Menjalar ke Papua dan Sulawesi Jika Menteri Prabowo Masih Sombong
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan