Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan partainya melarang Anis Matta sosialisasi sebagai calon presiden atau calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2019. Sebab, DPP PKS telah menyodorkan dua nama lain untuk dimajukan sebagai cawapres.
Kedua nama itu yakni Ahmad Heryawan dan Salim Al-Jufri. Mereka dicalonkan menjadi cawapres untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dua nama tersebut termasuk dalam daftar 9 nama capres/cawapres PKS yang diputuskan oleh Dewan Majelis Syuro. Nama Anis Matta pun masuk ke dalam 9 nama tersebut, tetapi PKS seolah tidak mau memberikan kesempatan kepada Anis Matta.
Politisi PKS Mahfudz Siddiq membeberkan langkah Anis Matta telah dikunci oleh PKS namun ia enggan memberikan alasan PKS menahan Anis untuk turun dalam pertarungan Pilpres 2019.
"Beliau sendiri sudah dikunci rapat-rapat oleh PKS. Sejak awal Anis Matta dilarang sosialisasi," kata Mahfudz kepada suara.com, Selasa (17/7/2018).
Ia pun menegaskan bahwa Anis tidak pernah menjagokan siapapun dalam bursa capres-cawapres, karena memang mantan Presiden PKS itu dilarang untuk campur tangan dalam bursa capres-cawapres PKS.
"Anis Matta tidak pernah menjagokan nama lain. Yang di media sering menjagokan Anies Baswedan setahu saya pak Sohibul Iman dan pak Mardani," tegasnya.
Ia pun ragu apabila PKS akan final mendukung Prabowo sebagai calon Presiden 2019. Hal itu mendukung beberapa pernyataan dari politisi-politisi PKS yang masih merundingkan untuk mendukung Prabowo sebagai capres.
"Semua bisa berubah sampai tanggal 10 Agustus," pungkasnya.
Baca Juga: Status Kasus Presiden PKS Naik Sidik, Polisi Periksa Fahri Hamzah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon