Suara.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan membongkar jaringan pengedar narkotika di wilayah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Kamis (19/8/2018). Tiga pria yang diduga pengedar berhasil diciduk bersama 5 kg sabu.
Penangkapan itu berawal dari informasi yang diperoleh BNN Sulsel terkait penyelundupan sabu seberat 5 kg dari Kalimantan menuju Sulsel, melalui Pelabuhan Nusantara Kota Parepare.
Kabar pengungkapan itu dibenarkan Kepala Bidang Pemberantasan BNN Sulsel Ajun Komisaris Besar Ustim Pangarian saat dihubungi Suara.com Kamis (19/7/2018).
"Kami mendapat informasi ada barang (sabu) masuk dari Kalimantan lalu melakukan penyelidikan hingga menemukan 5 kg sabu di dua lokasi berbeda," kata Ustim.
Ustim menerangkan, usai penyelidikan panjang, dicurigai sabu seberat 5 kg itu disembunyikan salah satu oknum petani berinisial AN (32), di Kecamatan Pancarijang, Kabupaten Sidrap. Namun saat petugas menggerebek rumah An sekitar pukul 02.30 WITA, petugas tidak menemukan barang bukti.
Namun petugas tak hilang akal, setelah diinterogasi, barulah AN mengaku sebanyak 3 kg sabu disembunyikan di rumah tetangganya dan disimpan dalam kemasan plastik tanpa sepengetahuan pemilik rumah.
"Kami temukan BB (barang bukti) di TKP pertama bukan di rumah pelaku (AN), tapi ternyata disimpan di kamar lantai dua rumah tetangganya," ungkap Ustim.
Selanjutnya BNN Sulsel melakukan pengembangan dan lagi-lagi menangkap seorang oknum mahasiswa inisial MU (27) dengan barang bukti 2 kg sabu sekitar pukul 05.30 WITA. Barang haram itu disembunyikan di salah satu ruangan penyimpanan barang di bagian belakang rumah.
"Lalu kami kembangkan lagi ke pria berinisial M (29) yang diduga sebagai penghubung karena komunikasi melalui HP-nya. Namun dia mengaku, pelaku hanya menggunakan HP-nya," jelas Ustim.
Baca Juga: Dukung Making Indonesia 4.0, Fujitsu Indonesia Bentuk Unit Khusus
Ketiga pria tersebut lalu dibawa ke kantor BNN Sulsel di Kota Makassar dengan menempuh perjalanan darat dari Sidrap sekitar sekira 5 jam. (Lirzam Wahid)
Berita Terkait
-
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 600.000 Butir Bahan Baku Sabu
-
Polisi Sita Belasan Paket Sabu dari Tangan 2 Pengedar Narkoba
-
Wiranto: Korban Tewas Narkoba per Bulan Setara 3 Pesawat Jatuh
-
Roro Fitria Gonta-ganti Gaya Rambut di Sidang, Ada Maknanya?
-
DORR!! Pengedar Sabu Bersenjata Pincang Ditembak Polisi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026