Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga didesak untuk segera membatalkan lelang sayembara Opening dan Closing Ceremony pada penyelenggaraan Asian Para Games 2018 (INAPGOC) yang di menangkan oleh PT Royalindo Expoduta.
Pasalnya, kata Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, ditemukan potensi kerugian negara sebesar Rp 3,5 miliar. Ada dua alasan lelang proyek harus dibatalkan.
Pertama, ditemukan potensi kerugian negara sebesar Rp 3,5 miliar. Kerugian negara ini ditemukan lantaran pihak panitia lelang telah memenangkan perusahaan yang menawarkan harga yang tinggi dan mahal yakni PT Royalindo Expoduta dengan nilai penawaran sebesar Rp 208 miliar.
Kedua, kata Uchok, CBA juga menemukan bahwa PT Royalindo Expoduta sebagai pemenang lelang diduga telah melanggar formulir isian kualifikasi point 5 yang berbunyi, Badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam daftar hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan.
Sebagai perusahaan pemenang tender, PT Royalindo Expoduta memasukan Balich Worldwide Show (BWS) Italy sebagai mitra kerja atau kerja sama operasi (KSO).
"Padahal BWS sedang dalam proses hukum di negaranya, Itali. Saat ini telah diputuskan di Pengadilan tingkat pertama dan sedang mengalami masalah keuangan," kata Uchok dalam keterangannya.
Atas temuan itu, Uchok meminta ketegasan Kemenpora segera membatalkan dan melakukan tender ulang secara transparan.
"Jika tidak ada langkah konkret dari Menpora, CBA akan melaporkan kasus ini ke Ombudsman karena diduga ada malpraktek dalam menentukan pemenang lelang. Termasuk mengadukan potensi kerugian negara sebesar Rp 3,5 miliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," pungkasnya.
Sebelumnya, PT Gaya Kreasi Komunika dan PT Globe Fivent (pemenang cadangan) dalam surat sanggahannya menuntut tender dibatalkan dan dilakukan tender ulang karena merasa dirugikan oleh panitia dan pemenang lelang.
Proses lelang tidak dilakukan secara adil, fairness dan mencederai prinsip-prinsip pelelangan yaitu terbuka, bersaing, tidak diskriminatif dan akuntabel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya
-
Pangan Ilegal dan Ancaman Kesehatan Jelang Nataru, Apa yang Harus Kita Ketahui?
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
Akses Jalan hingga Sekolah Dibersihkan, Kemenhut Kebut Pemulihan Wilayah Terdampak Banjir Sumatra
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak