Suara.com - Wasekjen PAN Erwin Izharuddin membenarkan isi percakapan Lucky Hakim di grup WhatsApp (WA) internal PAN. Lucky mengaku dijanjikan uang Rp 5 miliar dan bantuan logistik untuk maju menjadi caleg dari Partai Nasdem.
Erwin menjelaskan, grup WA tersebut memang berisikan jajaran Wasekjen PAN dan Lucky adalah salah satu Wasekjen PAN.
"Saya kan satu grup sama dia di WA karena Lucky juga wasekjen, di wasekjen sekitar 20an ada beberapa artis," kata Erwin dalam diskusi bertajuk Colak Colek Caleg di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2018).
Erwin mengatakan, tak mungkin dalam grup kesekjenan tersebut ada seseorang yang berasal dari luar DPP PAN. Karena itu, Erwin membantah pernyataan Lucky yang menampik perbincangan mengenai fee Rp 5 Miliar di grup WA kesekjenan PAN.
Erwin juga memastikan uang transfer sebesar Rp 5 miliar yang diberikan Nasdem untuk membajak kadernya itu tidak masuk ke kantong PAN. Uang tersebut, kata dia, langsung masuk ke Lucky Hakim. Tetapi belakangan, uang yang diterima Lucky baru Rp 2 miliar.
"Kalau ke partai enggak ada lah, langsung yang ke bersangkutan (Lucky Hakim)," katanya.
Sebelumnya, Artis sekaligus politisi Lukcy Hakim mengungkapkan alasan pindah dari PAN ke Partai Nasdem. Ia mengaku, alasan utamanya pindah ke Nasdem karena ia di PAW dari kursi anggota DPR. Pengakuan tersebut disampaikan Lucky ke grup WA pengurus DPP PAN.
Di percakapan itu, Lucky Hakim mengakui menerima uang Rp 5 miliar dan bantuan logistik untuk maju menjadi caleg Nasdem. Tapi dia membantah alasan utama pindah karena tergiur uang.
Artikel ini sebelumnya ditulis di laman Batamnews.co.id dengan judul "Ini Alasan Lucky Hakim Terima Rp 5 M dari NasDem"
Baca Juga: Teror Penembakan di Jakarta, Ada yang Ditembak di Depan Anak
Berita Terkait
-
Interview: Armand Maulana Tolak Diongkosi Partai untuk Nyaleg
-
KPU : Lima Mantan Narapidana Korupsi Daftar Jadi Caleg
-
Akhirnya KPU Selesaikan Verifikasi Berkas Caleg DPR RI
-
Sibuk Syuting Jadi Alasan Para Artis Anggota DPR Tinggalkan Rapat
-
KPU Berharap MK Segera Putuskan Gugatan Presidential Threshold
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang