Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Reza Arief mengaku kesulitan untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap nenek Lim Tjio Hiu (66) yang diduga dilakukan tamu misterius. Alasannya, penyelidikan kasus pembunuhan itu terkendala karena polisi tak mendapatkan petunjuk mengenai ciri-ciri pelaku penusukan melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV di sekitar rumah korban.
"CCTV sudah (diperiksa), cuma tidak mengarah ke ini (rumah korban). Ke jalan itu aja enggak. Itu kesulitan kita untuk mendapatkan gambar-nya," kata Reza di Polda Metro Jaya, Senin (30/7/2018).
Minimnya alat bukti, kata dia, polisi masih bergantung dengan keterangan Suhawi (33), anak kandung korban. Suhawi yang ikut menjadi korban penusukan juga merupakan saksi mata yang melihat langsung saat nyawa Lim dihabisi tamu misterius yang diduga berjumlah tiga orang.
"Ya saksi hanya si anaknya yang jadi korban. Saksi pendukung belum ada, alat bukti yang lain juga belum ada," kata dia.
Polisi pun berencana memeriksa Suhawi setelah mendapatkan keterangan dari tim dokter RS Pantai Indak Kapuk bahwa kondisi korban telah membaik.
Reza pun membandingkan faktor kesulitan kasus pembunuhan Lim dengan peristiwa penembakan yang menewaskan Herdi Sibolga di kawasan Penjaringan beberapa waktu lalu.
"Petunjuknya masih minim banget. Beda kaya kasus kemarin (penembakan Herdi Sibolga)," tandas Arief.
Aksi penyerangan sajam oleh pelaku misterius itu terjadi saat Lim bersama Suhawi di rumahnya, Jalan Villa Kapuk Mas, Blok H5, Penjaringan, Jakut, Kamis (26/7/2018) sore.
Lim ditemukan tewas mengenaskan dengan luka tusukan di bagian perut hingga menembus ulu hati. Korban juga mengalami luka-luka di bagian tangan akibat tusukan pisau pelaku. Sang putra juga ditemukan sudah tergeletak di lantai dengan luka tusukan di bagian perut.
Baca Juga: Diteror, Nikita Mirzani Sewa 2 Bodyguard untuk Anak
Dugaan sementara, motif kasus pembunuhan tersebut karena masalah uang. Pelaku yang membunuh perempuan paruh baya itu pun diduga orang dekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang